Jakarta, CNN Indonesia -- Trauma masih menyelimuti kehidupan korban selamat perampokan berujung pembunuhan di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, yang terjadi 26 Desember lalu. Rasa takut untuk memasuki kamar mandi pun dialami oleh mereka.
Salah satu korban yang mengalami trauma itu adalah Zanette Kalila Azaria (13). Dia yang ikut disekap bersama 10 korban lain dalam kamar mandi berukuran 2x1 meter itu masih sering merasa cemas ketika dirinya harus masuk ke kamar mandi.
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Edwin Partogi Pasaribuan, mengatakan ketakutan terhadap kamar mandi yang dialami korban kemungkinan dipicu oleh lamanya waktu penyekapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk Zanette sudah bisa berkativitas sebagaimana biasanya. Tapi, Zanette juga masih ada trauma dengan kamar mandi," ujar Edwin di Polda Metro Jaya, Kamis (19/1).
Berbeda dengan Zanette, kata Edwin, empat pekerja rumah tangga selamat saat ini meminta untuk dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Mereka adalah Emi (41), Santi (22), Fitriani (23) dan Windy (23).
Selain kerap dirundung ketakutan dengan kamar mandi, mereka juga sangat berhasrat untuk segera pulang kampung.
Keinginan untuk segera pulang kampung mereka dipicu oleh syok bagi mereka yang baru sebulan bekerja di rumah Dodi Triono, yang menjadi tempat kejadian.
"Mereka baru, belum ada sebulan di tempat peristiwa, kemudian terjadi peristiwa itu dan mereka berharap prosesnya cepat dan memilih untuk kembali ke keluarganya. Namun, bila ada persidangan mereka siap dihadirkan," kata Edwin.
Untuk mengobati trauma yang dialami korban, Edwin mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan psikologi. Selain itu, dia juga akan menjadwalkan trauma healling bagi korban.
Penyembuhan trauma itu akan dilakukan secara rutin. Edwin mengatakan, hal itu juga berguna untuk korban memberikan kesaksian saat sidang dilakukan.
"Agar mereka dalam menjalani proses pemeriksaan ini menyampaikan keterangan secara benar, sehat dan bebas serta ada rasa kenyamanan untuk menyampaikan keterangan," tuturnya.
Rekonstruksi PulomasPolisi sampai saat ini masih berusaha mengungkap tragedi perampokan yang berujung pembunuhan di Pulomas dengan melakukan rekonstruksi di tempat kejadian. Rekonstruksi dilaksanakan sejak pukul 07.40 WIB hingga 11.00 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Agus Budjiono mengatakan, tujuan rekonstruksi itu mencari motif perampokan yang disertai pembunuhan itu dilakukan dengan sengaja atau tidak.
"Tujuan awal mereka merampok, tapi kami tahu dengan tempat (kamar mandi) yang sempit dan jumlah orang yang banyak, jumlah oksigen yang tersedia secara otomatis berpengaruh," ujarnya.
Rekonstruksi hanya dilakukan oleh satu tersangka, Yus Pane. Sedangkan dua lainnya masih menjalani pengobatan di rumah sakit akibat luka tembak. Yus Pane menggambarkan 75 adegan.
"Kemarin ada 72, sekarang 75, kami temukan pada pra rekonstruksi ada beberapa kegiatan yang ditemukan. Dari yang terekam di CCTV hanya visual tapi suara tidak ada, jadi kami temukan saat prarekonstruksi kemarin dan dilaksanakan saat ini," tuturnya.