Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan Indonesia bukan negara teokrasi ataupun sekuler. Pernyataan itu disampaikan menanggapi sejumlah aksi demo yang dilakukan Organisasi Masyarakat berbasis agama belakangan ini.
"Indonesia bukan negara teokrasi, bukan negara agama, dan bukan negara sekuler. Tetapi Indonesia adalah negara yang masyarakatnya agamais," ujar Gatot di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (19/1).
Gatot mengatakan, masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai latar belakang agama yang berbeda. Oleh karena itu, ia mengimbau semua pihak tidak menyudutkan individu atau kelompok agama tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agama yang ada di Indonesia pasti akan bersama-sama sehingga tidak boleh menyudutkan orang per orang maupun kelompok agama," ujar Gatot.
Gatot mengatakan, TNI tidak akan terlibat langsung dalam penindakan hukum yang dilakukan oleh Ormas berbasis agama. Namun, ia memastikan menindak seluruh anggotanya yang terbukti terlibat dalam aksi ormas yang menyudutkan kelompok tertentu.
"Panglima tertinggi dari TNI adalah hukum. Presiden mengatakan negara bukan negara aturan, tapi negara hukum. Berarti tidak boleh langgar hukum," ujar Gatot.
Sejumlah aksi ormas berbasis agama terjadi di sejumlah daerah belakangan. Aksi itu antara lain berkaitan dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Aksi ormas tersebut bahkan disebut mengarah pada upaya melengserkan Presiden Joko Widodo karena menilai tidak tegas terhadap kasus tersebut.