Komisi I DPR Duga Pasukan Indonesia Disabotase di Sudan

Patricia Diah Ayu Saraswati | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 01:10 WIB
"Mungkin ada yang sabotase, mungkin ada yang ingin mempermalukan kita," kata Asril Hamzah Tanjung soal kasus penyelundupan senjata di Sudan.
DPR Menduga ada sabotase di balik kasus dugaan penyelundupan senjata oleh pasukan Indonesia di Sudan. (ANTARAFOTO/Puspen TNI-Lettu Laut (KH) Eldhira Respati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI Asril Hamzah Tanjung menyebut ada kemungkinan sabotase dalam kasus penyelundupan senjata di Sudan.

"Mungkin ada sabotase, mungkin ada yang ingin mempermalukan kita. Atau ada yang ingin menumpang perahu ke hilir," ujarnya, Kamis (26/1).

Menurutnya, TNI dan Polisi yang tergabung dalam pasukan Unamid hanya seolah-olah dituduh menyelundupkan senjata.

"Kalau saya lihat senjatanya, itu yang banyak AK-47. Itu bukan buatan kita. Berarti itu bukan senjata kita," kata Asril. 

Asril mengatakan sebelum ke bandara, senjata tersebut sudah dimasukkan ke dalam kontainer semenjak masih berada di basecamp. Tak hanya itu, petugas PBB pun terlebih dulu memeriksa senjata tersebut sebelum kemudian dikunci.

"Di Bandara kami tidak boleh pegang senjata karena mau naik pesawat. Paling diperiksa lagi ransel kami, barang-barang kami, ga ada kita bawa senjata lagi," ujarnya menjelaskan.

Asril juga menyebut pasukan Indonesia yang ikut dalam misi perdamaian PBB selalu mendapat penilaian istimewa. Hal ini karena pasukan Indonesia punya pengalaman teritorial, tak hanya menjaga keamanan tapi juga ikut membangun masyarakat dan prasarana di sana.

"Bukan hanya istimewa, tapi outstanding, artinya di atas rata-rata," ungkapnya.

Kasus tersebut juga menjadi salah satu pokok pembahasan dalam rapat kerja komisi I DPR RI dengan Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, Panglima TNI, dan Badan Intelejen Negara.

Usai rapat kerja tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyatakan pihak kementerian luar negeri melalui duta besar dan pihak kepolisian akan melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.

"Sekarang duta besar dan mabes polri sedang meminta akses dan insyaallah malam ini akan investigasi bersama," katanya.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(aal)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER