Komisi IX DPR Akan Investigasi Malapraktik RS Siloam Karawaci

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 17 Feb 2015 17:19 WIB
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf menegaskan akan melakukan investigasi terkait kasus meninggalnya dua pasien RS Siloam Karawaci akibat injeksi Buvanest Spinal.
Surat Penarikan Buvanest Spinal 0,5%
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci Tangerang meninggal dunia setelah pemberian injeksi anestesi obat Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma pada Kamis (12/2). Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf mengatakan akan memanggil pihak Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta PT Kalbe Farma untuk menindaklanjuti perkara tersebut.

Pertemuan tersebut, katanya, akan dilakukan dalam waktu dekat mengigat DPR akan memasuki masa reses pada Rabu (18/2).

"Kawan-kawan Komisi IX sudah meminta surat ke Kemenkes agar tindak lanjuti ini dengan cepat. Ini yang sedang kami atur, mengingat besok sudah reses," kata Dede saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Selasa (17/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mengirimkan surat, ujarnya, Komisi IX juga mengusulkan agar BPOM menghentikan peredaran obat anestesi jenis Buvanest Spinal, untuk antisipasi hal serupa terjadi di rumah sakit yang lain.

Kemudian, Politikus Demokrat ini juga mengatakan akan melakukan proses hukum yakni melakukan investigasi terkait hal tersebut. " Nanti kami akan berkunjung ke BPOM, pihak RS Siloam Karawaci, dan PT Kalbe farma, melakukan Investigasi karena proses hukumnya, kan, terus berlanjut," kata dia menjelaskan.

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan hingga saat ini tindak lanjut yang sudah dilakukan pemerintah adalah menarik obat tersebut. Ia pun membantah kinerja dari Kemenkes lambat dalam menangani kasus ini.

"Nanti, ditunggu, ya. Semua ini sudah bergerak. Jangan (komentar) dulu ya, nanti salah ucap," kata Nila di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/2).

Sementara itu, pihak PT Kalbe Farma menyatakan telah menarik secara sukarela obat anestesi Buvanest Spinal dan Asam Tranexamat terkait meninggalnya dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang. Penarikan dilakukan secara nasional sejak 12 Februari lalu.

“Itu tindakan preventif kami, sebelum ada instruksi kami sudah tarik semua dari peredaran,” kata Hari Nugroho, Head of External Communications PT Kalbe Farma Tbk kepada CNN Indonesia, Selasa (17/2).

Hari mengatakan yang ditarik adalah dua batch Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml yaitu batch 629668 dan 630025. Sedangkan Buvanest 0,5 persen Heavy 4 ml, seluruh batch-nya ditarik dari peredaran.

Sedangkan, BPOM menyatakan telah membekukan izin beredar dan menghentikan produksi obat Buvanest Spinal dari pasaran. Hal itu dilakukan sampai investigasi BPOM atas penyebab kematian dua pasien RS Siloam Karawaci ditemukan. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER