Rayakan Imlek, Warga Tionghoa Bandung Berdoa untuk Kedamaian
Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Jan 2017 17:21 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Perayaan Imlek 2017 atau Tahun Baru China ke 2568 di Vihara Samudra Bhakti, Jalan Kelenteng, Kota Bandung, Sabtu (28/1), berlangsung kondusif. Sejumlah warga keturunan Tionghoa yang bersembahyang di vihara tersebut memanjatkan doa khusus memohon kedamaian untuk Indonesia.
"Tadi berdoa, selain untuk diri sendiri sama keluarga, saya juga mendoakan agar negeri ini semakin damai. Segala perbedaan yang ada, jangan sampai memecah belah negeri ini," kata Fredi Setiawan usai bersembahyang, seperti dilansir Antara.
Fredi datang bersama orang tua dan dua kakaknya. Ia sengaja berdoa di Vihara Samudra Bhakti Kota Bandung saat merayakan Hari Raya Imlek 2017.
Selain memanjatkan doa untuk kedamaian, Fredi juga berdoa mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi Indonesia, khususnya bagi Kota Bandung.
"Setiap hari raya keagamaan itu pastinya kita memanjatkan doa-doa terbaik, mulai dari rezeki, kesehatan, termasuk doa untuk kemajuan negara ini," kata Fredi.
Beberapa hari sebelumnya, bentrokan terjadi di Kota Bandung antara massa dari Front Pembela Islam dengan massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Bentrokan berlangsung di depan Markas Polda Jabar, Jalan Sukarno Hatta, Bandung. Akibat bentrok itu, sejumlah orang dari dua kelompok mengalami luka-luka.
Doa untuk kedamaian negeri juga diutarakan oleh Emilia. Wanita yang datang bersama suami dan anaknya yang berusia empat tahun ini mengaku sedih dengan keadaan saat ini.
Warga, menurut dia, menjadi sangat mudah terpancing emosi, terutama di media sosial. "Semoga masyarakat Indonesia bisa tetap rukun, hidup damai walaupun kita hidup di antara ras, suku dan agama yang berbeda," kata Emilia.
"Mudah-mudahan kebahagian imlek tahun ini bisa dirasakan oleh semua pihak, negara kita bisa semakin damai dan masyarakatnya semakin kompak," Emilia menuturkan.
Persembahyangan di Vihara Samudra Bhakti Kota Bandung sudah berlangsung sejak Jumat (27/1) malam. Pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 WIB, jemaat kembali mendatangi vihara tersebut.
Biasanya, usai sembahyang di vihara, warga yang merayakan Imlek akan berkumpul dengan keluarga dan kerabat, makan bersama dan saling mengucapkan selamat tahun baru, serta membagikan bingkisan atau angpou. (wis)
"Tadi berdoa, selain untuk diri sendiri sama keluarga, saya juga mendoakan agar negeri ini semakin damai. Segala perbedaan yang ada, jangan sampai memecah belah negeri ini," kata Fredi Setiawan usai bersembahyang, seperti dilansir Antara.
Lihat juga:Hikayat Abadi China Benteng |
Selain memanjatkan doa untuk kedamaian, Fredi juga berdoa mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi Indonesia, khususnya bagi Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Berebut Rezeki Imlek |
Bentrokan berlangsung di depan Markas Polda Jabar, Jalan Sukarno Hatta, Bandung. Akibat bentrok itu, sejumlah orang dari dua kelompok mengalami luka-luka.
Warga, menurut dia, menjadi sangat mudah terpancing emosi, terutama di media sosial. "Semoga masyarakat Indonesia bisa tetap rukun, hidup damai walaupun kita hidup di antara ras, suku dan agama yang berbeda," kata Emilia.
"Mudah-mudahan kebahagian imlek tahun ini bisa dirasakan oleh semua pihak, negara kita bisa semakin damai dan masyarakatnya semakin kompak," Emilia menuturkan.
Biasanya, usai sembahyang di vihara, warga yang merayakan Imlek akan berkumpul dengan keluarga dan kerabat, makan bersama dan saling mengucapkan selamat tahun baru, serta membagikan bingkisan atau angpou. (wis)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK