Semarang, CNN Indonesia -- Warga Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, menyegel pabrik milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Jumat (10/2). Mereka kesal karena aktivitas di pabrik itu terus berjalan meskipun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mencabut izin lingkungan yang dipegang perusahaan pelat merah tersebut.
Masyarakat Kendeng memulai aksi mereka Jumat pagi sekitar pukul 6.00 WIB. Mereka menutup akses masuk ke dalam pabrik dengan cara meletakkan bambu dan kayu di tengah jalan.
"Kami kesal pabrik semen tidak mematuhi hukum. Izin lingkungan sudah dicabut, semua aktivitas sudah diminta berhenti tapi masih ada kegiatan proyek," ujar kordinator warga penolak pabrik semen, Joko Supriyanto.
Aksi penutupan akses menuju dan keluar pabrik tersebut sempat memicu keributan. Warga Desa Kadiwono yang sebagian menjadi pekerja pabrik semen meminta jalan kembali dibuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kalian tidak bubar, kami siap melawan. Jangan seenaknya melakukan aksi," ujar Kepala Desa Kadiwono Ahmad Ridwan.
Pertentangan antara dua kelompok massa itu akhirnya berujung damai. Seluruh massa membubarkan diri pukul 16.00 WIB dengan pengawalan sejumlah personel Brimbob bersenjata api.
Pada 17 Januari lalu, Ganjar mencabut izin lingkungan pabrik milik PT Semen Indonesia di Rembang. Pencabutan izin pabrik semen itu dilakukan sehari sebelum tenggat waktu menjawab putusan MA berakhir.
Kala itu Ganjar mengatakan, keputusan mencabut izin lingkungan sudah sesuai dengan yang diperintahkan oleh MA. Selanjutnya izin lingkungan dapat dilaksanakan apabila PT Semen Indonesia melengkapi persyaratan yang belum mereka penuhi.
(abm/yul)