Polda Metro Bentuk Tim Operasi Tangkap Tangan Politik Uang

CNN Indonesia
Senin, 13 Feb 2017 16:40 WIB
Polda Metro Jaya berjanji akan menindak setiap orang dan kelompok yang mempengaruhi pemegang hak pilih dengan uang atau materi dalam bentuk apapun.
Polda Metro Jaya berjanji akan menindak setiap orang dan kelompok yang mempengaruhi pemegang hak pilih dengan uang atau materi dalam bentuk apapun. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya membentuk tim khusus yang akan bertugas melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku politik uang jelang dan selama pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menuturkan, tim itu akan menindak setiap orang atau kelompok yang menjanjikan atau memberikan uang dan sogokan berbentuk lain terhadap pemegang hak suara.

Selain itu, kata Iriawan, tim OTT politik uang itu juga akan menindak tim pasangan calon gubenur dan waki gubernur DKI yang berkampanye pada masa tenang. Setiap tindakan menghalangi penggunaan hak pilih juga masuk dalam target penindakan tim tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sisa masa tenang ini paslon dan tim kampanye tidak melaksanakan kampanye. Jika ada akan diproses secara hukum," ucap Iriawan di Jakarta, Senin (13/2).
Panglima Kodam Jaya Mayjen Teddy Lhaksamana mengatakan, lembaganya terlibat dalam tim operasi tangkap tangan politik uang. Ia berkata, personelnya siap memberikan rasa aman pada warga Jakarta yang akan menggunakan hak pilih.

"Kemarin saya minta tambahan personel lagi mejadi total sekitar 5500 personel. Jadi hampir 29 ribu personel gabungan siap mengamankan (hari pencoblosan)," ujar Teddy.

Pasal 187A ayat 1 pada UU 16/2016 tentang pilkada melarang setiap orang dengan sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan secara langsung ataupun tidak langsung untuk mempengaruhi pemilih.

Setiap pelanggar aturan itu diancam pidana penjara paling singkat 36 bulan, paling lama 72 bulan dan denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER