Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri menetapkan status keamanan di Provinsi Banten menjadi siaga satu pascapemilihan kepala daerah. Hasil perolehan suara hitung cepat antara kandidat Rano Karno-Embay Mulya Syarief dan Wahidin Halim-Andika Hazrumy yang nyaris sama, dinilai dapat memicu kerawanan.
“Kami tetapkan siaga satu karena hasilnya
fifty fifty (50:50)," kata Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jumat (17/2).
Syafruddin menjelaskan kepolisian Banten menambah jumlah personil sebanyak empat kompi pasukan dari Polda Metro Jaya. Penambahan personil tersebut sebagai upaya antisipasi jika terjadi keributan horizontal antara pendukung kedua pasangan calon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan wilayahnya Polda Banten yang didukung Polda Metro," jelasnya.
Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten digelar 15 Februari 2017 atau serentak dengan pilkada di daerah lain. Pilkada Banten diikuti dua pasangan calon, yakni Wahidin-Andika dan Rano-Embas.
Berdasarkan hasil hitung TPS melalui
entry data formulir C1 yang ditayangkan portal KPU, pasangan Rano-Embay mendapatkan 50,22 persen. Kemudian pasangan Wahidin-Andika mendapatkan 49.78 persen.
Pasangan Wahidin-Andika diusung tujuh partai politik, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, PKB, Partai Hanura dan Partai Amanat Nasional, dengan total kursi di DPRD sebanyak 57 kursi.
Sedangkan Rano-Embay dukung tiga partai, yakni PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Nasdem dengan total 17 kursi di DPRD Provinsi Banten.