Jakarta, CNN Indonesia -- Jajaran Komisi III keluar Gedung DPR untuk menemui pengunjuk rasa, usai audiensi dengan perwakilan massa Aksi 212. Terlihat Ketua Komisi III Bambang Soesatyo beserta dua wakilnya, Trimedya Panjaitan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Mulfachri Harahap dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketika sampai di depan, Bambang naik ke atas mobil komando bersama jajaran Komisi Hukum. Ia mengucap takbir tiga kali kemudian menyapa massa.
"Saya bersama dua wakil ketua Komisi III, dari fraksi PAN Mulfachri Harahap dan dari fraksi PDIP Trimedya Panjaitan," kata Bambang, Selasa (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trimedya melambaikan tangan ke arah massa ketika disebutkan namanya. Alih-alih membalas lambaian tangan, massa malah menyoraki ketika mengetahui ia dari PDIP. Massa meminta politikus yang telah merilis buku berjudul 'Banteng Senayan dari Medan' itu turun dari mobil komando. Sorakan itu juga diikuti cemooh terhadap PDIP.
Melihat reaksi massa, pentolan FPI Habib Rizieq Shihab dan sejumlah ulama meminta pengunjuk rasa tenang. Rizieq mengambil alih pengeras suara, setelah bertakbir ia meminta massa tidak mudah terprovokasi.
"Siapa pun partainya, dari mana pun yang menyampaikan sambutan dan tausiah, harus diterima," kata Rizieq.
Massa menuruti imbauan Rizieq. Perlahan sorakan hilang dan masa kembali tenang mendengarkan penjelasan Bambang. Politisi Partai Golkar itu kemudian menjelaskan kepada pengunjuk rasa bahwa komisinya menerima aspirasi yang disampaikan lewat aksi 212. Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut.
"Pertama, kami akan menyampaikan pada pemerintah dalam hal ini presiden. Kedua, kami akan sampaikan pada Kapolri dalam rapat," kata Bambang.
Ternyata massa belum sepenuhnya tenang mendengar penjelasan itu. Mereka kemudian berteriak 'buktikan' berkali-kali agar apa yang dijelaskan Bambang bukan hanya janji belaka. Ketika itu Rizieq kembali meminta massa untuk tenang.
Ditemui setelah kejadian itu, Trimedya mengaku tidak mempermasalahkan sorakan yang dilontarkan massa. Sebagai politikus partai yang mendukung Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok), ia tetap ingin mengetahui aspirasi massa.
"Itikad kita kan baik, sebenarnya kami ada rapat koordinasi di DPP PDIP, sebagai ketua divisi hukum seyogyanya (saya) ada di sana. Saya kordinasi ke pak sekretaris jenderal, (kata beliau) mereka juga patut didengar," kata Trimedya.
Dia menambahkan, niatnya menemui massa aksi untuk mendengarkan langsung aspirasi mereka. "Bahkan kami ikut naik ke mobil komando, kami ikut, ingin tau seperti apa yang mereka sampaikan," katanya.
(pmg)