Djarot Sebut Normalisasi Sungai di Jakarta Tuntas Tahun 2022

Sisilia Claudea Novitasari | CNN Indonesia
Rabu, 22 Feb 2017 21:19 WIB
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkata, jika normalisasi sungai terus dijalankan, potensi banjir di ibu kota akan terus menurun.
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkata, jika normalisasi sungai terus dijalankan, potensi banjir di ibu kota akan terus menurun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut program normalisasi sungai akan tuntas pada 2022. Ia berkata, merujuk evaluasi Pemprov DKI, normalisasi sungai saat ini sudah berjalan 40 persen.

Djarot menuturkan, jika program normalisasi sungai secara konsisten dikerjakan, potensi banjir di Jakarta akan terus berkurang. Syaratnya, kata Djarot, normalisasi harus diikuti pembukaan ruang terbuka hijau, embung, waduk, ruang terbuka biru dan pembuatan sumur resapan.

"Dalam waktu dua tahun ke depan warga Jakarta akan bisa melihat hasilnya secara nyata," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djarot mengatakan, beriringan dengan normalisasi sungai, Pemprov DKI akan tetap merelokasi warga bantaran sungai ke rumah susun, salah satunya yang sedang dibangun di Pasar Rumput.
Pemprov DKI Jakarta, kata Djarot, tidak akan memindahkan warga bantaran sungai sebelum rusun tersedia. Adapun, pemprov akan mengubah sebagian mekanisme pembagian unit rusun.

Sebelumnya, satu rumah yang dihuni dua atau tiga keluarga hanya ekuivalen dengan satu unit rusun. Pada sistem yang baru, sebuah rumah yang dihuni dua atau tiga keluarga setara dengan dua unit rusun.

Selain itu, sistem undian unit rusun juga akan diganti. Nantinya warga yang sebelumnya tinggal bersebelahan dibebaskan untuk kembali memilih unit rusun yang saling bertetangga.

"Tetangga kiri-kanan bisa berdiskusi tetap mendapatkan unit yang berdekatan karena sudah lama bertetangga. Ini yang akan kami lakukan ke depan," kata Djarot.
Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut normalisasi sungai adalah satu-satunya cara mengatasi banjir di ibu kota. Ahok, sapaan Basuki, kini berencana membongkar rumah-rumah di pinggir laut sebagai bagian dari proyek pembuatan tanggul untuk mencegah banjir.

Ahok mengatakan, pembuatan tanggul dan normalisasi sungai selama ini tersendat karena pembangunan rumah susun tidak kunjung tuntas.

"Jadi masalah Jakarta itu bagaimana gedein, balikin, ukuran sungai, tanggul ditinggikan. Pompa sudah kami siagakan. Pompa sudah baik," kata Ahok.
(abm/abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER