Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 60 rumah terendam banjir di Kecamatan Sukaresmi, Garut, Jawa Barat pada Minggu (26/02) malam akibat hujan deras yang mengguyur sejak tiga hari terakhir.
Camat Sukaresmi, Ahmad Ridwan menyatakan banjir disebabkan Sungai Cikeruh yang meluap. Adapun 60 unit rumah yang terendam berada di Desa Sukamulya dan Desa Sukalilah Kecamatan Sukaresmi.
Dari 60 unit rumah tersebut, dilaporkan sebanyak dua rumah mengalami rusak parah akibat terjangan banjir. Di sejumlah titik, ketinggian air bahkan mencapai satu meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir ini akibat luapan Sungai Cikeruh, ketinggian air di sejumlah titik bahkan ada yang sampai satu meter. Karena penerangan terbatas, kami belum bisa mengontrol lagi berapa jumlah rumah yang terendam. Namun dari data kami hingga saat ini jumlah rumah yang terendam ada 60 unit, 2 diantaranya rusak parah," kata Ahmad seperti dilansir dari
detikcom.
Ia menambahkan, hingga kini tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Namun, sebagian warga yang rumahnya masih terendam banjir terpaksa harus mengungsi ke rumah sanak saudara mereka.
Ahmad menuturkan, hingga tengah malam, warga dibantu petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Garut, masih terus melakukan upaya pembersihan lumpur dan air yang masih menggenang rumah warga.
Sebelumnya, banjir dan longsor juga melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir bandang menerjang permukiman dan lahan pertanian di wilayah Dusun Kenjuran, Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal pada Minggu (26/2) pukul 16.00 WIB.
"Sebelumnya, hujan deras turun sejak siang sehingga menimbulkan banjir bandang dengan membawa lumpur," ujarnya dalam keterangan resmi.
Berdasarkan data sementara, dampak banjir bandang menyebabkan 2 orang dewasa terseret banjir bandang. Hingga saat ini korban belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi.
"Banjir bandang juga menyebabkan 11 rumah hancur, dimana 8 rumah rata tanah dan 3 rumah hilang terseret banjir. Sebanyak 300 orang mengungsi di masjid," jelas Sutopo.
(gir)