Sumarsono 'Kaget' Dititipkan Sembilan Poin Pekerjaan Rumah

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2017 23:21 WIB
Ia membayangkan tiga sampai empat poin pada awalnya. Meski demikian, Sumarsono yakin bisa jalankan kesembilan poin titipan Ahok itu dengan baik.
Ia membayangkan tiga sampai empat poin pada awalnya. Meski demikian, Sumarsono yakin bisa jalankan kesembilan poin titipan Ahok itu dengan baik. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono sebenarnya tak mempersiapkan diri berlebihan saat tahu bahwa dia akan kembali menjadi pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama yang harus kembali cuti demi mengikuti proses kampanye putaran dua Pilkada DKI Jakarta.

Namun saat Basuki membacakan pidato di acara serah terima jabatan, betapa "kaget"-nya Sumarsono lantaran titipan pekerjaan yang diberikan Basuki dan Djarot Saiful Hidayat berjumlah cukup banyak.

Setidaknya ada sembilan poin pekerjaan rumah yang dititipkan Basuki-Djarot agar bisa dikerjakan oleh Sumarsono dalam jangka waktu satu setengah bulan ke depan. Angka yang sebenarnya tak ada dalam benak Sumarsono saat kembali menerima perintah untuk menjadi plt gubernur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bayangan saya itu tiga sampai empat poin, tapi tak apa-apa," ujar Sumarsono saat ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Senin (6/3).

Soni, sapaan Sumarsono, mengungkapkan dirinya sama sekali tak mempermasalahkan banyaknya titipan yang dibebankan pada dia. Dia mengaku sudah mengukur kemampuan dirinya dan akan bekerja sebaik-baiknya untuk memenuhi titipan tersebut.

Sedikit curhat, Soni mengatakan bahwa saat menjadi Plt selama empat bulan ke belakang dirinya biasa bekerja 19 jam, waktu yang bahkan jauh lebih lama dibandingka waktu kerja seorang pegawai negeri sipil biasa.

Soni mengatakan bahwa rentang kerja 19 jam itu dia patok demi memenuhi dua sampai tiga titipan dari Basuki.

Namun sekarang, dengan sembilan titipan yang ada dan waktu menjabat yang sangat singkat maka kemungkinan Soni harus menghitung ulang waktu kerjanya tersebut.

"Kalau begini saya bisa selesai jam satu pagi, tapi yang jelas ini amanah yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya," kata dia.

Soni lantas menargetkan pada 15 April 2017 mendatang, hari terakhir dirinya menjabat sebagai plt, dia ajan memberikan laporan pelaksanaan yang mudah-mudahan isinya bahwa sembilan poin yang dititipkan padanya bisa terlaksana dengan baik.

"Selama proses ini juga saya akan konsultasi dengan Basuki Tjahaja Purnama," kata Soni.

Setidaknya ada sembilan poin yang dititipkan Ahok-Djarot agar bisa kerjajan dan direalisasikan oleh Sumarsono. Poin pertama adalah soal musyarawah perencanaan dan pembangunan tingkat kota.


Dia ingin dalam musrenbang tersebut Pemprov bisa mendorong agar setiap RW memiliki ruang publik terpadu ramah anak. Konsep setiap RW memiliki RPTRA itu sekaligus titipan kedua dari Ahok agar bisa direalisasikan oleh Sumarsono.

Poin selanjutnya yang dititipkan adalah soal Jakarta Creative Hub yang beberapa waktu lalu baru saja diresmikan. Ahok berpesan agar tempat kumpul kreatif seperti itu bisa dibangun setidaknya di setiap kecamatan.

Selanjutnya ada rencana pembangunan taman bermain dan skatepark setara Kalijodo. Ahok ingin tempat seperti itu bisa dibangun di kawasan TB Simatupang agar destinasi wisata di Jakarta Selatan bertambah.

Tak hanya destinasi di Jakarta Selatan, Ahok lantas mengingatkan bahwa Pemprov DKI baru meresmikan Makam Mbah Priuk sebagai cagar budaya. Dengan luas 3,4 Hektar Ahok ingin cagar itu didesain menjadi destinasi wisata.


Poin ke-enam adalah soal revitalisasi Lapangan Banteng. Ahok ingin kawasan Lapangan Banteng memiliki standar lebih tinggi, oleh sebab itu groundbreaking harus segera dilakukan. Ke tujuh ada proyek Masjid Raya Jakarta yang dibangun di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Inflasi yang diprediksi akan tinggi membuat Ahok memikirkan soal Badan Usaha Milik Daerah di DKI Jakarta. Itu pun membuat Ahok menitipkan kinerja BUMD pada Sumarsono.

Poin ke delapan adalah soal rencana pembentukan foodstation, Ahok minta Sumarsono untuk memantau terus pekerjaan PD Pasar Jaya agar itu bisa segera terealisasi.

Sedangkan pesan terakhir adalah soal transportasi publik di Ibukota. Ahok berpesan agar mikrolet dan angkot yang ada bisa direkrut dan membuat para pemilik dan sopir angkutan itu beralih bekerja di bawah naungan Pemprov DKI Jakarta. (rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER