Ahok Jawab Tudingan Jaksa Soal Kampanye di Pulau Pramuka

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2017 17:36 WIB
Ahok mengklaim bakal mengajak perwakilan seluruh partai pengusungnya jika ia memang berniat kampanye di Pulau Pramuka pada 27 September lalu.
Ahok berkata, jika ia memang berniat kampanye di Pulau Pramuka pada 27 September lalu, ia pasti mengajak perwakilan seluruh partai pengusungnya. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan dirinya dan politikus Partai Golkar Bambang Waluyo Djojohadikusumo berada di kapal yang berbeda saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, akhir September 2016.

Pernyataan Ahok itu merupakan jawaban atas tudingan jaksa penuntut umum yang menyebutnya memiliki agenda kampanye di Pulau Pramuka, pada hari yang sama ketika ia mengucapkan kalimat yang diduga menodai agama.

"Saya sering kontak-kontakan, mereka bilang mau ke Kepulauan Seribu. Langsung saya sampaikan ke orang Golkar, boleh ikut dengan saya tapi jangan bareng sekapal karena saya sedang dinas," ujar Ahok saat memberikan keterangan di depan majelis hakim di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (7/3).
Ahok juga mengaku tidak mengajak partai pengusung lainnya, yakni PDIP, Nasdem, dan Hanura lantaran ketiga partai itu memang tak memiliki rencana ke Kepulauan Seribu. Ahok menilai tidak ada yang salah dengan kehadirannya bersama Bambang di Pulau Pramuka, sebab kedatangannya memang bukan untuk kampanye.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bukan seolah-olah saya kampanye. Kalau kampanye pasti saya ajak semua partai," katanya.

Sementara itu, Bambang yang turut bersaksi dalam persidangan hari ini mengungkapkan, kedatangannya ke Pulau Pramuka adalah untuk meninjau budidaya ikan asuhan Pemprov DKI. Selain itu, kata dia, Partai Golkar saat itu juga tengah berencana merenovasi kantor di Kepulauan Seribu.

"Kami ngobrol sama Pak Ahok ada rencana ke Kepulauan Seribu. Dan karena kebetulan saya pernah ternak kerapu, akhirnya kami jalan bersama dengan kapal yang berbeda," terang Bambang.

Ahok dituding menodai agama Islam karena menyitir Surat Al-Maidah ayat 51 di Pulau Pramuka pada tanggal 27 September 2016. Ucapan itu dilontarkan Ahok kala ia berdialog dengan warga setempat.

Selasa ini merupakan sidang ke-13 kasus penodaan agama yang menjerat Ahok. Sidang ini mendengarkan keterangan dari para saksi yang diajukan penasihat hukum Ahok.
(abm/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER