Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta berencana membentuk panitia khusus terkait perpanjangan rute
mass rapid transit (MRT) fase dua. Semula jalur MRT hanya akan sampai Kampung Bandan, namun akan diperpanjang sampai Ancol.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, pansus perlu dibentuk karena pengerjaan proyek MRT menelan biaya sangat besar sehingga segala sesuatu termasuk perubahan rute, tidak dapat dilakukan secara gegabah atau terburu-buru.
"Besar tambahan biayanya. Sampai sebelas triliun lebih, dan dananya itu ditanggung APBD DKI. (Makanya) kami akan buat pansus untuk melakukan kajian," kata Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/3).
Perpanjangan rute ini dilakukan atas alasan tidak tersedianya lahan yang dibutuhkan untuk membangun depo MRT di Kampung Bandan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik mempertanyakan mengapa baru sekarang diketahui tak ada lahan yang memadai di Kampung Bandan.
"Alasannya tidak rasional. Ketika membuat desain, harusnya lahan yang akan digunakan di Kampung Bandan sudah dikaji," kata politikus Partai Gerindra ini.
Awalnya rute MRT fase dua direncanakan akan menghubungkan Bundaran Hotel Indonesia hingga Kampung Bandan sepanjang 8,5 km. Tapi kemudian diperpanjang 14,5 km hingga Ancol Timur.
Dengan perpanjangan rute ini, diperkirakan biaya pembangunannya mencapai Rp38 triliun.
Nota Kesepahaman Bersama antara PT MRT Jakarta dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. sendiri sudah ditandatangani, Jumat pekan lalu.
Pembangunan fase dua ini akan dimulai pada 2018. Sementara Pansus MRT ditargetkan terbentuk pada pekan ini.
(sur/wis)