Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang yang diduga merupakan rekan pelaku teror di Bandung, Yayat Cahdiyat, Ahad kemarin. Penangkapan itu adalah bagian dari pengembangan kasus teror di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Cicendo, akhir Februari lalu.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, dua orang yang mereka tangkap itu bernama Abu Muslim alias Abdullah dan Soleh alias Zalzalat alias Gungun.
"Berdasarkan pengembangan kasus, ada dugaaan keterlibatan orang lain. Mereka sudah kami tangkap," kata Boy di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (13/3).
Boy mentuturkan, Abu Muslim berprofesi tenaga ahli listrik. Ia diduga berperan dalam pembelian senjata, penyediaan dana, survei lokasi, dan merakit bom panci untuk menyukseskan aksi teror Yayat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Soleh disebut Boy merupakan pedagang susu. Boy berkata, Yayat menitipkan anggota keluarga kepada Soleh sebelum melakukan serangan teror. Selain itu, Soleh juga diduga ikut mendanai dan menyedikan logistik senjata untuk Yayat.
Ketika menangkap Abu Muslim dan Soleh, kepolisian menyita sejumlah barang bukti, antara lain sebuah panci, lima baterai, kabel, cairan hidrogen peroksidan (H2O2), pemutih pakaian, pembersih lantai, asam nitrat, termometer dan tas ransel.
Dari pemeriksaan sementara, Boy mengatakan, Abu Muslim dan Soleh menyebut kelompok mereka telah merencanakan teror ke sejumlah kantor kepolisian, seperti Markas Polda Jawa Barat, Markas Polres Cianjur, dan Pos Polisi Lalu Lintas di daerah Jawa Barat.
"Ini adalah wujud dari aksi balas dendam, dengan cara melakukan serangan balik kepada petugas," tuturnya.
Yayat meledakan bom panci di sebuah lapangan di Jalan Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, pada 27 Februari lalu. Setelah itu ia melarikan diri dan dikejar sejumlah pelajar yang tengah berolahraga di kawasan itu.
Yayat kemudian masuk ke Kantor Kelurahan Arjuna dan mengancam pegawai di sana menggunakan senjata tajam. Dalam penggerebekan, pria yang pernah ikut latihan militer di Aceh itu tertembak dan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.