Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Soemarsono menyebut persoalan ekonomi sebagai penyebab munculnya tawuran antarwarga di ibu kota. Menurutnya, tempat publik seperti Jakarta Creative Hub perlu diperbanyak untuk mengalihkan energi negatif masyarakat.
"Karena enggak punya uang, warga jadi frustasi dan sensitif. Karena sudah menganggur lama, akhirnya mereka merasa sumpek," ujar Sumarsono di Balai Kota Jakarta, Senin (13/3).
Sumarsono mengatakan, tempat publik yang dapat mewadahi kreativitas masyarakat merupakan solusi nyata yang harus dikembangkan. Menurutnya, area publik itu dapat menjadi pemantik karya positif generasi muda Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ruang mereka untuk berkreasi harus dibuka sehingga aktivitas ekonomi yang produktif dan menghasilkan terjadi," ujarnya.
Jakarta Creative Hub yang dimaksud Sumarsono berada di Gedung Graha Niaga, Thamrin, Jalan Kebon Melati, Tanah Abang.
Tempat yang dibangun Pemprov DKI dari biaya
corporate social responsiblity PT Singo Propertindo itu diresmikan 1 Maret lalu. Jakarta Creative Hub ditujukan sebagai wadah pelaku usaha muda dan usaha kecil menengah Jakarta.
Adapun, tawuran antarpemuda di Jakarta kembali terjadi di Manggarai pada 5 Maret lalu. Peristiwa itu menewaskan pelajar bernama Sutan Rafi Hakim Lubis (16 tahun) dan mahasiswa bernama Fikri Fadhlur Firmansyah (18).
Enam orang lainnya dilaporkan mengalami luka tembak akibat senapan angin pada tawuran tersebut. Berdasarkan penelusuran, keributan antarwarga di kawasan itu sudah terjadi sejak 2014.