BMKG Minta Masyarakat Tak Perlu Panik Hadapi Fenomena Equinox

CNN Indonesia
Rabu, 15 Mar 2017 13:39 WIB
Equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun.
Petugas saat memantau satelit cuaca di ruang kendali BMKG, Jakarta, Rabu (11/11) terkait peralihan musim kemarau ke musim hujan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat diiumbau untuk tidak panik dalam menyikapi fenomena "Equinox" karena merupakan fenomena alamiah.

Imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta dan Padang itu dikeluarkan menyusul beredarnya berita yang menyebutkan bahwa suhu udara di Indonesia dapat mencapai 40 derajat Celsius pada saat Equinox.

“Kami imbau masyarakat untuk tidak panik ataupun resah," kata Kepala BMKG Yogyakarta I Nyoman Sukanta, Rabu (15/3), seperti dilansir dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan, Equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada 21 Maret dan 23 September.
"Saat fenomena ini berlangsung di luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan," katanya.

Nyoman mengatakan, keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis. "Dimana kita ketahui rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32 hingga 36 derajat Celsius," katanya.

Nyoman menjelaskan, Equinox bukan merupakan fenomena seperti "HeatWave" yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.

"Menyikapi hal ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari Equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang," katanya.
Menurut Nyoman, secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab atau basah dan beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa transisi atau pancaroba.

"Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisicuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan," ujarnya.

Kepala Stasiun Koordinator BMKG Sumatera Barat, Rahmat Triyono menambahkan Equinox merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa sehingga pada saat fenomena ini berlangsung, durasi siang dan malam di seluruh bagian bumi relatif hampir sama, termasuk pada wilayah subtropis di bagian Utara maupun Selatan.

"Terkait adanya isu yang menyatakan suhu meningkat hingga 40 derajat Celcius itu tidak benar, memang ada peningkatan suhu namun maksimal hanya sekitar 32 derajat Celcius hingga 36 derajat Celcius," kata Rahmat di Padang, Rabu.



LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER