Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Sosial menyalurkan bantuan senilai Rp 1,34 miliar untuk menangani bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, seperti dilansir Antara, meninjau dapur umum yang disiapkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kemensos yang berjarak dua kilometer dari lokasi longsor, pada Minggu (2/4).
Bantuan tanggap darurat yang disalurkan berupa logistik dengan total senilai lebih dari Rp831 juta, operasional Tagana selama seminggu Rp70 juta, serta menyiapkan santunan ahli waris korban meninggal dunia senilai Rp420 juta, dan korban luka-luka maksimal Rp5 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data di posko darurat mencatat bencana longsor di Ponorogo menyebabkan 28 orang hilang, diduga masih tertimbun, sementara tiga orang selamat serta rumah yang tertimbun sebanyak 32 unit.
Dari 28 orang yang diduga tertimbun longsor itu 16 di antaranya laki-laki dan 12 perempuan.
Kemensos telah mengerahkan Tagana untuk evakuasi dan membuka dapur umum dengan kekuatan 135 personel terdiri dari Tagana Probolinggo 40 personel, Tagana Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Magetan, Madiun dan kota Madiun masing-masing 10 personel dan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Ngebel sebanyak 30 personel.
Bencana tanah longsor menerjang permukiman warga dan menimbulkan korban jiwa di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (1/4) pukul 06.00 WIB akibat hujan yang berlangsung pada Jumat (31/3) malam.
Proses evakuasi dengan mengerahkan lima alat berat atau excavator masih berlangsung di sekitar lokasi longsor. Butuh usaha lebih keras untuk penggalian mengingat material longsor yang ditengarai cukup tebal hingga 10 meter.