Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sejak Minggu (2/4) siang menyulitkan proses evakuasi korban longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melaporkan, operasi pencarian korban hilang hari ini terpaksa ditunda karena kondisi lapangan berpotensi menimbulkan longsor susulan.
“Demi keamanan personel tim SAR, kami terpaksa hentikan evakuasi sekitar pukul 13.00 WIB tadi karena hujan deras. Kami lihat kondisi lapangan, baru bisa dilanjutkan. Jika cuaca hujan terus, material tanah sekitar jadi sangat basah dan memicu longsor susulan sehingga kami terpaksa lanjutkan besok,” kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (2/4).
Hingga kini, tim SAR dilaporkan baru menemukan dua dari total 28 korban hilang yang terdiri dari 16 laki-laki, 12 perempuan, dan 2 anak-anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dua korban tewas yang ditemukan itu terdiri dari seorang pria dan wanita, yang dikabarkan merupakan sepasang suami istri. Tim SAR masih melakukan identifikasi jenazah untuk memastikan identitas kedua jenazah tersebut.
Selain fakor cuaca, kata Sutopo, akses menuju lokasi longsor yang sempit juga menjadi salah satu kendala proses evakuasi. Jalan menuju lokasi longsor dilaporkan hanya dapat dilalui satu kendaraan secara bergantian. Selain itu, di beberapa titik jalan juga terdapat jurang yang curam.
Tak hanya itu, daerah yang terdampak longsor juga sangat luas, mencapai 15 hektare. Sementara tinggi tebing yang longsor diperkirakan mencapai 100 meter dan panjang material longsor mencapai 800 meter, dengan ketebalan hingga 20 meter.
“Material longsor tebal dan luas sehingga alat-alat berat sangat dibutuhkan di sana secepat mungkin. Sementara akses menuju lokasi bencana terbatas. Sinyal telepon susah ditemukan di sana sehingga menyulitkan komunikasi kami,” kata Sutopo.
Sekitar 1.655 personel tim SAR gabungan telah dikerahkan di lokasi longsor. Mereka terdiri dari 360 anggota TNI/Polri, 600 orang BPBD, 45 orang dari Basarnas, 100 orang dari dinas sosial setempat, dan sisanya merupakan relawan.
Setidaknya 35 kepala keluarga terdampak longsor yang meluluhlantakkan 32 rumah di Dusun Tangkil pada Sabtu (1/4) pagi sekitar pukul 07.40 WIB. Sekitar 100 jiwa dikabarkan selamat, sementara 26 orang dilaporkan masih belum ditemukan per hari ini.
Sementara itu, sekitar 300 warga lain di sekitar lokasi bencana telah diungsikan ke tempat aman. Sebagian besar pengungsi menempati rumah Kepala Desa Banaran dan sisanya menempati rumah kerabat terdekat.