Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) telah menjadi alternatif yang sangat baik untuk mengatasi kecurangan.
Menurut Sumarsono, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer punya kelebihan tersendiri dari sistem pengamanan. Jenis soal yang diberikan sangat beragam. Tidak hanya antar sekolah, bahkan antara satu peserta dengan peserta lainnya dalam satu ruangan.
Sumarsono berharap pelaksanaan UNBK di DKI Jakarta nantinya dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia.
"Selain itu, seluruh soal baru disinkronkan ke server masing-masing sekolah selang dua hari sebelum pelaksanaan. Sehingga dapat saya pastikan, hampir tidak ada kasus kebocoran di DKI Jakarta," kata Sumarsono saat memantau pelaksanaan UNBK hari pertama di SMA Negeri 3 Jakarta, Setia Budi, Jakarta Selatan, pada Senin (10/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UNBK tingkat SMA/MA di DKI Jakarta dilaksanakan selama 4 hari dari 10 hingga 13 April 2017.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta, setidaknya ada 57.559 orang siswa dari 562 sekolah tingkat SMA/MA, baik negeri maupun swasta yang mengikuti UNBK tahun ini.
Pelaksanaan ujian dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama pukul 07.30-09.30, sesi kedua pukul 10.30-12.30 dan sesi ketiga pukul 14.00-16.00.
Pembagian sesi diterapkan karena jumlah komputer yang belum mampu memenuhi kebutuhan para pelajar di tiap sekolah.
Pada hari pertama, pelajar SMA/MA akan mengikuti ujian Bahasa Indonesia, hari kedua adalah Matematika, hari ketiga adalah Bahasa Inggris, dan hari keempat adalah mata pelajaran pilihan sesuai jurusan.
Untuk siswa SMK, pelaksanaan UNBK sudah digelar lebih dulu pada 3-6 April 2017 lalu. Jumlah pelajar SMK yang mengikuti UNBK sekitar 64.852 orang.
Sedangkan untuk peserta Paket C, UNBK dilakukan pada 15, 16, 22, dan 23 April 2017. Jumlah peserta Paket C yang mengikuti UNBK ada 11.382 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan pelaksanaan UNBK telah memperkecil kemungkinan terjadinya keterlambatan soal, tertukar soal, dan ketidakjelasan hasil cetak soal.
Selain itu, teknis pengumpulan lembar jawaban juga lebih mudah, terutama dari segi pengamanan. Karena saat peserta selesai mengerjakan soal ujian, lembar jawaban bisa langsung di kirim ke server pusat secara
online.
"Sehingga hasil UN bisa diumumkan lebih cepat, dan para siswa memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," ujar Sopan.