Baru Sebulan Diresmikan, Fasilitas Taman Kalijodo Rusak

CNN Indonesia
Senin, 27 Mar 2017 20:34 WIB
Warga mengeluhkan kurangnya tempat teduh, air asin di musala, serta sejumlah fasilitas bermain yang rusak. Pengawasan dinilai masih kurang.
Warga mengeluhkan fasilitas Taman Kalijodo. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Baru sebulan diresmikan, sejumlah fasilitas bermain anak di Taman Kalijodo sudah rusak. Warga juga mengeluhkan fasilitas di ruang publik terpadu ramah anak tersebut.

Warga mengadu soal Taman Kalijodo itu pada Sumarsono. Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta itu mengunjungi Taman Kalijodo, Senin (27/3) sore.

Keberadaan fasilitas bermain yang rusak itu disampaikan Kepala Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Jakarta Barat, Endang Widaningsih.
"Jungkat-jungkitnya patah. Soalnya orang tua yang datang kadang-kadang ikut naik," kata Endang mendampingi Soni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, warga menurut Endang juga mengeluhkan air yang terasa asin untuk wudhu di musala. Warga juga mengeluhkan kurangnya tempat untuk berteduh di taman ini.
Baru Sebulan Diresmikan, Fasilitas Taman Kalijodo DikeluhkanFasilitas bermain di RPTRA dan RTH Kalijodo. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)

"Kondisi air yang seperti ini juga akan mempersulit pertumbuhan pohon dan tanaman yang kami tanam," kata Endang.

Soni sendiri mengaku menyayangkan temuannya tersebut. Padahal, ujarnya, Taman Kalijodo adalah salah satu ruang publik terpadu terbesar yang dibanggakan di ibu kota.
Taman yang diresmikan Basuki Tjahaja Purnama pada 22 Februari lalu tersebut bahkan bisa dikunjungi hingga ribuan orang pada akhir pekan. Hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat membutuhkan ruang publik.

"Makanya perlu ada peraturan bahwa permainan untuk anak-anak, dilarang untuk orang dewasa. Dilarang menginjak rumput, dan seterusnya. Saya rasa memang harus segera dilengkapi," ujar Soni.

Soal fasilitas bermain yang rusak, Soni menilai hal itu terjadi karena pengawasan yang kurang. Selama ini hanya enam orang petugas yang mengawasi.
"Sepulang dari sini harus ada peraturan gubernur untuk pengelolaan RPTRA dan RTH Kalijodo," ujar Soni.

Ia juga menjanjikan untuk segera memanggil perusahaan penyedia air bersih, Palyja untuk mengelola kebutuhan air di sana.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER