Sumarsono Akui 10 Titik Kritis dalam Proyek Tanggul Raksasa

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mar 2017 19:47 WIB
Sumarsono menyatakan ada sepuluh titik kritis sepanjang 20,1 kilometer yang akan jadi prioritas pembangunan tanggul raksasa dalam waktu dekat.
Sumarsono menyatakan ada sepuluh titik kritis sepanjang 20,1 kilometer yang akan jadi prioritas pembangunan tanggul raksasa dalam waktu dekat. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyerahkan hasil kajian terkait syarat pembangunan tanggul raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Pantai Utara Jakarta pada Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri LHK Siti Nurbaya.

Dia menyatakan ada sepuluh titik kritis sepanjang 20,1 kilometer yang akan jadi prioritas pembangunan tanggul raksasa dalam waktu dekat. Kajian itu diserahkan pada dua kementerian itu pada Senin lalu.

"Antara lain di Tempat Penangkapan Ikan Kamal Muara, Muara Angke, Pantai Mutiara, Pluit, Muara Baru, Sunda Kelapa, Ancol, Kali Ancol hingga Jalan Lodan, Kali Baru, dan Kali Blencong," kata Soni, sapaan Sumarsono, di Gedung Kemenko Maritim, Senin (27/3).
NCICD merupakan mega proyek pemerintah pusat yang diklaim mampu menjadi perlindungan jangka panjang atas wilayah Jakarta dan sekitarnya terhadap banjir. Proyek itu dikerjakan secara bersama oleh Bappenas, Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Kementerian PUPR, dan Pemprov DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perencanaan tersebut, lanjut Soni, dibuat berdasarkan acuan program dari Kementerian PUPR. Namun, penyusunan rencana besarnya sudah dilakukan oleh Bappenas.

"Sementara kewajiban Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah menyelesaikan Perda tata ruang di kawasan Utara Jakarta. Untuk lebih lanjut menjadi dasar pengambilan keputusan terkait langkah-langkah teknis," kata Soni.

Integrasi Sosial

Selain itu, Soni melanjutkan, dalam perencanaan tersebut, Pemprov DKI juga diminta untuk memberikan perhatian terhadap integrasi sosial. Terutama kepada nelayan maupun masyarakat yang tinggal di kawasan reklamasi, supaya tidak dirugikan.

Karena pembangunan NCICD sendiri diharapkan bukan hanya jadi projek penanggulangan banjir, namun juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup Jakarta secara keseluruhan.

"Pemprov DKI sendiri sudah menyusun kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Kami sudah sampaikan kepada Menteri KLHK untuk diverifikasi. Ibu Siti menyanggupi untuk menyampaikan kelengkapan verifikasinya pada 1 April mendatang,” paparnya.

Proyek NCICD juga merupakan kerja sama jangka panjang antara Indonesia dengan pemerintah Belanda yang secara khusus memfokuskan pada pengelolaan air.
NCICD akan dibangun dalam tiga tahap, yaitu Tahap A yang meliputi peninggian dan penguatan tanggul laut di utara Jakarta sepanjang 52 kilometer serta reklamasi yang melibatkan 17 pulau di Teluk Jakarta.

Kemudian Tahap B yaitu pembangunan tanggul terluar dan terakhir Tahap C yaitu tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall. Proyek itu diperkirakan menelan anggaran hingga Rp500 triliun dan akan selesai paling cepat pada 2030.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER