Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membantah tudingan calon gubernur Anies Baswedan yang menyebut pelaksaan
open governance belum maksimal. Soni, sapaan Sumarsono, mengatakan Jakarta terdepan dalam urusan penerapan prinsip keterbukaan dalam menjalankan pemerintahan.
Tolak ukurnya menurut Soni adalah banyaknya informasi yang bisa diakses oleh warga dari mulai data hingga kegiatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia mencontohkan, rapat pimpinan yang digelar hari ini, besok bisa dilihat hasilnya di situs
beritajakarta.com.
"Keluhan juga bisa langsung dilaporkan melalui aplikasi
Qlue. Saya kira tidak ada daerah lain yang tingkat transparansi seperti Jakarta," kata Soni di Jakarta, Senin (27/3).
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini mengatakan, dalam teori pemerintahan, tidak dikenal sistem
open governance, yang ada adalah
good governance atau tata kelola yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penerapan
good governance ini, kata Soni, ada 10 prinsip yang harus ditaati. Tiga diantaranya akuntabilitas, transparansi, dan partispasi.
"Mungkin yang dimaksud
open governance oleh Pak Anies adalah aspek transparansi dalam
good governance yang transparan," kata Soni.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta Dian Ekowati mengatakan, penerapan tata kelola pemerintahan terbuka ini terus dimaksimalkan oleh Pemprov DKI.
Kebijakan
open governance tersebut dituangkan dalam aplikasi dan dapat dibuka melalui laman
data.jakarta.go.id. Laman itu satu bagian dalam
Jakarta Smart City dalam domain
jakarta.go.id.
Meski begiti, Dian mengakui masih banyak masyarakat yang belum peka dan familiar dengan media digital. Padahal informasi yang disajikan tersebut hampir semua disalurkan melalui media digital.
"Masukan juga buat kami, publikasinya masih kurang, sehingga tidak terpublikasi," kata Dian.
Calon wakil gubernur petahana Djarot Saiful Hidayat juga mengklaim bahwa Pemprov DKI Jakarta yang dipimpinnya bersama Basuki Tjahja Purnama selama ini sudah menjalankan prinsip
open governance. Salah satunya adalah dengan mengunggah rekaman rapat ke
Youtube sehingga bisa disaksikan warga Jakarta.
"Ini sudah dikerjakan sejak empat tahun lalu. Saya enggak tahu yang dimaksud Anies (Baswedan) yang mana," kata Djarot.
Calon gubernur Anies Baswedan sebelumnya menyebut sistem
open governance yang diterapkan Pemprov DKI di masa kepemimpinan Ahok, sapaan Basuki, dan Djarot belum maksimal.
Bagi Anies,
open governance bukan cuma soal keterbukaan informasi. Tapi juga pelibatan warga dalam membangun ibu kota. Anies berjanji, jika terpilih nanti, partisipasi warga akan dipertimbangkannya dalam menyusun sebuah kebijakan.