Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengklaim ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun ini diadakan di seluruh sekolah dan semua jenjang pendidikan. Meski demikian, bukan berarti pelaksanaannya mulus tanpa kendala, termasuk soal lambannya jaringan internet.
Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, salah satu kendala adalah proses sinkronisasi soal ujian dari server utama di Kemdikbud RI ke server di tiap sekolah.
"Kadang internetnya lemot. Sementara kami harus pastikan bahwa pagi ini semua soalnya sudah siap untuk diakses di masing-masing komputer. Akhirnya, selama dua hari kemarin, dari pagi siang sore malam, kami harus terus bekerja. Dikejar deadline," kata Sopan, di SMA Negeri 3 Jakarta, Senin (10/4).
Pelaksanaan ujian terpaksa dilaksanakan dalam tiga sesi berbeda, yaitu pukul 07.30-09.30 WIB, 10.30-12.30 WIB, dan 14.00-16.00 WIB. Persoalannya bukan hanya jumlah komputer belum memenuhi kebutuhan seluruh peserta ujian di tiap sekolah. Ketersediaan gedung bangunan juga menjadi kendala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata kendala di tiap sekolah itu adalah tidak tersedianya tempat atau satu ruangan khusus, untuk menempatkan komputer agar aman," kata Sopan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Jakarta Ratna Budiarti. Tahun ini, setidaknya ada 334 siswa sekolahnya yang mengikuti UNBK. Sementara jumlah komputer yang tersedia di empat ruang laboratorium khusus hanya ada 132 unit. Pelaksanaan UNBK akhirnya dibagi dalam tiga sesi.
 Pelajar mengikuti UNBK di SMA Negeri 3 Jakarta, Senin (10/4). (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Kekurangan komputer itu, kata Ratna, bukan karena sekolah belum mampu menyediakan lebih banyak komputer. Selama ini, pihak sekolah sering mendapat sumbangan dana dari alumni dan pihak swasta. Masalahnya ruangan yang dapat digunakan untuk laboratorium khusus komputer tersebut masih terbatas.
"Tahun depan kami ingin pelaksanaan UNBK dapat dilakukan dalam dua sif. Jadi, dua kelas di lantai tiga (di gedung utama) rencananya akan dipindahkan ke gedung barat untuk nantinya digunakan sebagai laboratorium komputer," ujar Ratna.
Namun demikian, Sopan tetap optimis pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer bisa mengurangi tingkat kecurangan.
"Untuk apa cari bocoran? Ujian sekarang tidak lagi menentukan kelulusan. Kelulusan itu ditentukan sendiri oleh yang bersangkutan. Apakah sudah menyelesaikan semua tahapan belajar mengajar, mulai dari ujian sekolah, ujian nasional hingga perilaku. Semuanya akan diakumulasikan," ujar Sopan.
UNBK di seluruh Indonesia telah berlangsung sejak 3 April lalu. Diawali dengan pelaksanaan ujian untuk SMK pada 3-6 April 2017, kemudian disusul dengan pelaksanaan di tingkat SMA pada hari ini dan jenjang lainnya pada pekan berikutnya.
Di Jakarta, setidaknya 57.559 siswa dari 562 sekolah tingkat SMA/MA, baik negeri maupun swasta mengikuti UNBK 2017. Pada hari pertama, pelajar SMA/MA akan mengikuti ujian Bahasa Indonesia. Esoknya Matematika, hari berikutnya Bahasa Inggris, dan hari terakhir mata pelajaran pilihan sesuai jurusan.