Jokowi Diminta Ikuti SBY untuk Bongkar Kasus Air Keras Novel

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 15:42 WIB
Busyro berharap Presiden Jokowi mengikuti langkah Presiden ke-6 RI SBY yang membentuk Tim 8 ketika terjadi kriminalisasi kepada Novel pada 2012.
Busyro berharap Presiden Jokowi mengikuti langkah Presiden ke-6 RI SBY yang membentuk Tim 8 ketika terjadi kriminalisasi kepada Novel pada 2012. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busryo Muqoddas menyatakan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Novel Baswedan harus diusut tuntas hingga dalang teror ini terbongkar.

Busyro berharap Presiden Joko Widodo, mengikuti langkah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang membentuk Tim 8 ketika terjadi kriminalisasi kepada Novel saat menangani kasus dugaan korupsi simulator SIM di Korlantas Polri 2012 silam.

"Ini sudah kasat mata, maka tidak ada cara lain, kecuali presiden, selaku panglima tertinggi TNI dan Polri perlu segera mementuk tim. Sama seperti SBY dulu bentuk tim 8, dengan SK presiden," kata Busryo saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Busyro menyebut bahwa Novel sudah berulang kali mengalami tekanan ketika menangani kasus yang menyeret nama besar. Dia membeberkan, saat pertama bertugas di KPK dan memegang kasus travel cek pemilihan gubernur Bank Indonesia, Novel mendapat ancaman.
Selanjutnya, saat memimpin tim menggeledah kantor Korlantas Polri dalam penanganan kasus korupsi SIM, Novel langsung ditetapkan tersangka kasus penganiayaan di Bengkulu 2004 lalu.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, meminta polisi mengusut dengan serius insiden penyiraman air keras pada penyidik KPK Novel Baswedan.

Mahfud mengatakan, bukan hal sulit bagi polisi untuk mengungkap pelaku penyiram air keras pada Novel. Ia membandingkan dengan sejumlah kasus lain mulai dari mutilasi hingga kasus penipuan Dimas Kanjeng yang dapat dengan mudah dibongkar oleh pihak kepolisian.

"Kasus mutilasi saja, tangan di Pasuruan kepala di Jember bisa ketemu pelaku. Kalau polisi tidak ungkap ini kan aneh, polisi kita di luar urusan korupsi ini hebat-hebat lho," katanya.

Sementara itu juru bicara KPK mengapresiasi Presiden Joko Widodo, yang langsung memerintahkan kepolisian mencari pelaku penyiraman air keras.
"Kami juga apresiasi ada sikap tegas dari presiden, bahkan presiden sudah perintahkan Polri untuk mengusut siapa pelakunya," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Selasa (11/4).

Febri mengungkapkan, bahwa Ketua KPK Agus Rahardjo sudah berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan terkait insiden ini.

Bahkan, Iriawan berjanji akan mengusut pelaku penyiraman air keras tersebut.

"Tadi pagi pak ketua KPK dan Kapolda datang. Dan Kapolda sampaikan bahwa janji akan tangani secara serius dan tuntaskan perkara ini," tutur Febri.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER