Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Investigasi Masyarakat Sipil mengungkapkan serangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan memang diarahkan secara spesifik ke arah mata dan muka. Sebelum aksi penyiraman air keras ini, diduga Novel telah diintai beberapa hari sebelumnya.
“Serangan dilakukan secara profesional diarahkan spesifik ke arah mata muka,” kata Haris Azhar, Koordinator Tim Investigasi Masyarakat Sipil, dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (11/4).
Haris menuturkan timnya menyimpulkan bahwa Novel sudah diprofil beberapa hari sebelum insiden, termasuk mengamati kegiatan personal penyidik tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bukan hanya satu orang yang ikuti Novel, tapi ada beberapa orang. Saya rasa ada informasi cukup dan valid yang dimanfaatkan untuk menyerang Novel dalam waktu sempit," ujar Haris.
Pelaku disebut mempersiapkan alat yang spesifik untuk menyerang dengan air keras. Temuan tim itu juga menyimpulkan serangan dilakukan dengan terorganisir yakni ada pembagian spesifik tugas melalui lapisan demi lapisan.
Mantan Koordinator KontraS ini menuturkan, Novel semula mengira penyerang adalah tetangga yang akan menyapa. Saat itu, kata dia, situasi masih gelap dan pelaku mengendarai sepeda motor dengan helm tertutup yang mendadak menyerang muka dan mata Novel dengan air keras.
"Novel saat baru disiram posisinya masih sendiri. Jamaah yang di dalam masjid dengar teriakan Novel minta tolong," katanya.
Pasca penyerangan itu, lanjut Haris, Novel sempat meminta istrinya menelepon beberapa orang, namun tak banyak yang bisa dihubungi.
Pada Selasa pagi, Novel diduga disiram air keras oleh dua orang tak dikenal.
Jemaah Masjid Al Ihsan, tempat Novel Baswdan Salat, sempat membantu usai insiden penyiraman air keras. Jemaah membantu menyiramkan air di tempat wudhu pada wajah Novel yang terkena siraman air keras.
Imam Masjid Al Ihsan, Abdurrahim Hasan mengatakan, kejadian terjadi pukul 05.10 WIB. Saat itu Novel diketahui baru keluar dari masjid usai salat subuh berjamaah.
Tiba-tiba terdengar teriakan dari orang-orang. “Kami mendengar orang teriak," kata Hasan di depan rumah Novel di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Setelah membantu Novel membersihkan mukanya, warga lalu membawanya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Saat ini, Novel akan dioperasi matanya karena air keras tersebut.