Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Mochamad Iriawan menyatakan ada orang lain di balik pelaku penyiraman air keras pada Novel Baswedan. Ia bertekad akan mengungkap kasus ini karena jadi pertaruhan penegak hukum.
Iriawan mengatakan, sebagai sebuah kasus pidana, kejadian ini tentu ada motifnya.
"Tentu ada motif, ada pelaku di lapangan yang menyiram, tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri," kata Irawan dalam amanatnya saat upacara di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/4).
Iriawan berjanji akan mengusut tuntas kasus ini. Dia memerintahkan segenap jajaran untuk segera menangkap orang-orang yang terlibat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peristiwa ini harus diungkap, harus diulas siapa pelakunya," katanya.
Iriawan mengatakan, jika kepolisian tidak menuntaskan kasus ini, maka akan jadi preseden buruk bagi seluruh penegak hukum.
Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, penyidik masih mendalami hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Titik terang pelaku belum diketahui dan masih perlu mendalami barang bukti yang dikumpulkan sejak kemarin.
"Kami masih menganalisa dari olah TKP kemarin," kata Argo.
Untuk tahu motif, penyidik menurutnya tentu harus lebih dulu menangkap pelaku dan menggali keterangan darinya.
Novel disiram air keras setelah salat subuh di masjid dekat kediamannya kemarin. Pelaku diduga berjumlah dua orang dan mengenakan penutup muka.
Setelah sempat dirawat sebentar di RS Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara, mantan Kasat Reskim Bengkulu tahun 2004 itu dirawat di Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta Pusat untuk menjalani operasi mata.
Pagi tadi Novel dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Singapura untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Kemampuan melihat Novel mulai membaik, namun masih di bawah 50 persen.