Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono menyebut pelaku penyerangan markas Polres Banyumas, MID, sempat berkomunikasi dengan salah satu terduga teroris yang tewas di Tuban, Jawa Timur, Karno (19).
"Pelaku sempat berkomunikasi via SMS dengan terduga teroris yang tewas di Tuban," kata Condro di Semarang, Rabu (12/4) seperti dilansir dari
Antara.
Condro mengatakan, keduanya berasal daerah yang sama yakni Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jateng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelaku teror di Tuban, menurutnya juga intensif menjalin komunikasi dengan sejumlah terpidana kasus terorisme yang mendekam di sejumlah penjara di Jateng.
"Mereka berkomunikasi dengan yang ada di LP, dengan membesuk dan sebagainya," ujarnya.
Atas berbagai serangan terhadap kepolisian, Condro meminta seluruh jajarannya untuk selalu waspada.
Ia menyebut Jamaah Ansharut Daulah (JAD) gencar menyerukan serangan balasan kepada polisi. Kelompok ini beberapa kali disebut polisi terlibat dalam sejumlah aksi radikal.
Atas serangan di Banyumas ini, Polda Jateng telah memerintahkan pengamanan di kantor polisi di perketat.
Meski pengamanan di markas-markas kepolisian ditingkatkan, ia meminta pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan optimal.
"Pintu markas tidak perlu ditutup semua, yang penting tingkatkan kewaspadaan," kata Condro.
Kemarin MID mengamuk menggunakan parang di Polres Banyumas. Ia datang menggunakan sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak salah seorang petugas. Ajun Inspektur Satu Suparta tertabrak dan terluka.
MID yang juga terjatuh langsung bangun dan menghunung senjata tajam yang dibawanya. Ia kemudian yang menyerang Brigadir Kepala Karsono yang ada didekatnya. Akibat serangan itu, Karsono terluka di bagian tangannya terkena sabetan senjata tajam.
MID kemudian diringkus dan diamankan untuk dimintai keterangan. Polisi sejak awal mendung MID terkait dengan kelompok yang terlibat baku tembak dengan kepolisian Tuban beberapa hari lalu.
Saat itu enam orang tewas ditembak petugas setelah sebelumnya kelompok ini melepaskan tembakan ke petugas yang hendak merazia mobil mereka. Razia dilakukan Polres Tuban karena sebelumnya Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap dua orang terduga teroris di Lamongan.
Sementara itu dua jenazah dua terduga pelaku teror di Tuban, Jawa Timur asal Semarang dimakamkan, Selasa malam.
Keduanya adalah Riski Rahmat dan Satria Aditama warga. Tak ada penolakan warga Semarang pada jenazah keduanya.
Kepolisian juga memberikan pengamanan untuk kelancaran pemulangan hingga pemakaman jenazah kedua terduga teroris.
Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji mengatakan pengamanan dilakukan untuk menjaga kondusivitas situasi di tempat asal keduanya.