Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Polisi Resor Metro Jakarta Pusat mengawal ketat perayaan Paskah selama Tri Hari Suci di Katedral Jakarta dan di wilayah ibu kota.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polres Jakarta Pusat Kompol Suyatno mengatakan, pihaknya akan mengawal Katedral dan gereja-gereja untuk memastikan umat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan aman.
"Untuk kegiatan Paskah kami siap pengaman yang cukup biar masyarakat bisa tenang beribadah," kata Suyatno kepada CNNIndonesia.com di Jakarta, Kamis (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suyanto mengatakan warga tidak perlu takut dengan situasi keamanan selama perayaan Paskah berlangsung. Dia menjamin keamanan dan pengamanan sampai saat ini tidak mendapat gangguan berarti.
"Sampai saat ini belum ada info yang mengkhawatirkan. Tetap waspada," ucap Suyatno tanpa merincikan jumlah personel yang diturunkan.
Suyatno mengimbau umat Kristiani untuk tidak membawa benda tajam atau barang-barang yang dapat mengganggu ketertiban prosesi ibadah. Dia mengatakan, polisi dan pengamanan internal gereja akan menyita apa saja yang dinilai membahayakan.
Selama tiga hari ke depan, umat Kristiani sedunia akan merayakan Paskah kebangkitan Yesus Kristus. Tri Hari Suci merupakan rangkaian pekan suci yang dimulai dari Minggu Palma yang dirayakan pada hari Minggu, 9 April 2017. Kemudian, Tri Hari Suci dimulai dari Kamis putih, Jumat Agung, dan Paskah.
Pada Kamis Putih, umat Kristiani memperingati Perjamuan Terakhir Yesus bersama dengan murid-murid-Nya pada malam sebelum kematian-Nya.
Jumat Agung dikenal sebagai hari Yesus disalibkan dan mati. Ini adalah hari yang paling muram dalam kalender Kristen. Pada Jumat Agung, orang Kristen menjauhkan diri dari daging atau menahan diri dari makanan sama sekali.
Adapun Paskah (Sabtu-Minggu) merupakan hari yang dikenang sebagai Puncak Keselamatan ketika Yesus bangkit di antara orang mati mengalahkan kuasa maut. Paskah melambangkan pengampunan, kelahiran kembali, dan kekuasaan Allah yang menyelamatkan.
Umat Kristen memaknai hari itu sebagai kemenangan atas dosa, kematian, dan semua kekuatan yang merusak dalam kehidupan masyarakat.