Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memberi instruksi kepada aparat kemanan untuk menindak tegas para pengganggu saat pencoblosan pemilihan gubernur DKI Jakarta. Wiranto menjelaskan tindakan tegas termasuk diberikan kepada para peserta aksi pengerahan massa.
"Menindaktegas secara hukum siapapun yang ingin ganggu, memberikan ancaman melakukan intimidasi atau arahkan massa hanya untuk membuat suasana yang sangat demokratis ini menjadi terganggu," kata Wiranto dalam acara pembekalan pengamanan pilkada di Econvention Ancol, Jakarta, Selasa (18/4).
Selain Wiranto, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan, dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Jaswandi hadir dalam pembekalan kepada sekitar 26 ribu personel TNI dan Polri. Pada hari pencoblosan nanti akan diterjunkan sekitar 62 ribu personel keamanan dengan penjagaan di tempat pemungutan suara sebanyak 34 ribu personel.
Wiranto mengatakan Presiden Joko Widodo juga telah memberikan arahan agar keamanan warga sangat menggunakan hak pilihnya bisa bebas dari gangguan maupun ancaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau (Jokowi) sampaikan pesan bahwa biarkanlah masyarakat DKI melaksanakan hak pilihnya dengan baik, dengan mana, dengan sebebasnya, dan tak ada intimidasi dan ancama dari pihak manapun," ujarnya.
Kemarin, Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumpulkan empat jenderal jelang penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Mereka terlihat berbincang santai sebentar di Beranda Istana Merdeka.
Empat jenderal itu adalah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan, dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum, dan Keamanan Jenderal (purnawirawan) Wiranto. Mereka berbincang sekitar 10 menit pada pukul 15.05 WIB.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan TNI akan bekerjasama dengan Polri untuk mengamankan pemilihan gubernur besok. Total gabungan TNI dan Polri yang akan menjaga keamanan sebanyak 62 ribu personel. Sebanyak 34 ribu personel akan menjaga tempat pemungutan suara (TPS).
Setelah pembekalan pada pagi ini, akan dilanjutkan dengan pemaparan oleh masing-masing kepala Polres dilanjutkan dengan pengamanan TPS mulai hari ini.
“Semoga semuanya berjalan aman, sehingga semua dapat melaksanakan hak politiknya dengan tenang," kata Gatot.