Sedih Konflik Timur Tengah, Megawati Ingin Ada KAA Jilid Dua

CNN Indonesia
Selasa, 18 Apr 2017 16:58 WIB
Megawati berharap Presiden Joko Widodo kembali menginisiasi Konferensi Asia Afrika Jilid II. KAA diharapkan bukan sekadar perayaan tahunan.
Megawati berharap KAA bisa kembali digelar untuk menyikapi kondisi global saat ini. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri berharap Presiden Joko Widodo bisa menginisiasi digelarnya Konferensi Asia Afrika kedua. Menurutnya, konferensi internasional yang melibatkan negara-negara di dua benua ini penting digelar mengingat banyaknya konflik saat ini.

"Saya berhadap suatu saat Bapak Presiden bertemu kembali bukan untuk perayaan seremonial KAA. Sudah saatnya serius Konferensi Asia Afrika yang disebut kedua," ujar Megawati di Istana Negara, Selasa (18/4) saat menghadiri 62 Tahun Konferensi Asia Afrika.
Mega mengatakan, dunia mengakui keberadaan Konferensi Asia Afrika pada 18 April 1955 di Bandung. Karena itu jika saat ini kembali diadakan, maka bisa menjadi otokritik permasalahan Asia-Afrikai.

Megawati menyebut, negara-negara yang dulu terlibat dalam KAA, kini malah terlibat konflik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betapa teririsnya saya melihat saat ini terjadi perpecahan dan konflik di Timur Tengah. Bagaimana Irak, Suriah dan Yaman. Di Afrika, Tunisia, Sudan, Nigeria, dan Somalia," kata Megawati.
Presiden RI kelima ini berharap KAA kedua benar-benar dapat diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan pada masa lalu.

"Jangan menjadi kaum yang memunggungi sejarah, bahkan meninggalkan sejarah persaudaraan dan perdamaian pendiri bangsa," katanya.

KAA digelar di Bandung, Jawa Barat pada 18 April-24 April 1955. Sebanyak 29 negara mengirimkan wakilnya saat itu yang kebanyakan merupakan negara-negara yang baru saja mendapatkan kemerdekaanya.

Konferensi ini mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER