Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar dimutasi menjadi Kepala Kepolisian Daerah Papua. Sebagai penggantinya ditunjuk Inspektur Jenderal Setyo Wasisto.
Boy akan menggantikan Inspektur Jenderal Paulus Waterpau sebagai orang nomor satu di Polda Papua. Sementara Paulus akan ditarik ke Mabes Polri menjadi Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Kursi Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri saat ini diduduki oleh Setyo yang menggantikan Boy.
Mutasi perwira tinggi Polri ini tercantum dalam Keputusan Kapolri Nomor KEP/417/IV/2017. Keputusan tersebut diedarkan lewat surat telegram nomor ST/1034/IV/2017 yang salinannya diterima oleh wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul membenarkan kabar mutasi tersebut. "Ya, benar," ujarnya saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (18/4).
Selain itu juga ada sejumlah posisi lain yang diatur dalam telegram itu. Seperti Inspektur Jenderal Imam Budi Supeno yang dimutasi dari Staf Ahli Manajemen Kapolri menjadi Analisis Kebijakan Utama bidang Akademi Kepolisian Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Jabatan Imam akan diisi oleh Brigadir Jenderal Yovianes Mahar yang kini tengah menjabat sebagai Kapolda Bengkulu.
Jabatan Kapolda Bengkulu sendiri akan diberikan kepada Brigadir Jenderal Coki Manurung yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Pengawasan Profesi Divisi Profesi dan Pengaman Polri.
Dalam mutasi kali ini, sejumlah kursi jabatan kapolda juga diganti. Di antaranya, Inspektur Jenderal Deden Juhara yang diangkat menjadi Kapolda Maluku menggantikan Brigadir Jenderal Ilham Salahudin yang dimutasi menjadi Widyaiswara Utama Sekretaris Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Kemudian, Brigadir Jenderal Priyo Widyanto diangkat menjadi Kapolda Jambi, menggantikan Brigadir Jenderal Yazid Fanani yang dimutasi menjadi Pejabat Tinggi di Badan Intelijen Negara (BIN).
Martinus mengatakan mutasi ini merupakan kebutuhan organisasi, penyegaran, jenjang karier, dan kaderisasi di tubuh Korps Bhayangkara.
"Ini bagian dari kebutuhan organisasi dan penyegaran bagi suatu organisasi, suatu unit kerja," katanya.