Suriyanto
Suriyanto
Editor kanal Nasional dan Politik CNNIndonesia.com

Belajar Jadi Mantan Terindah Bersama Ahok

Suriyanto | CNN Indonesia
Jumat, 28 Apr 2017 08:49 WIB
Ahok langsung bekerja usai kekalahannya di Pilkada DKI Jakarta kali ini. Sebagian warga akan mengenangnya sebagai pemimpin yang bekerja optimal demi ibu kota.
Ahok langsung bekerja melayani warga Jakarta usai hasil hitung cepat menyatakan kekalahannya. Dia juga tak akan menggugat hasil Pilkada ke MK. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Pilkada DKI Jakarta demikian panas. Bukan cuma soal persaingan menduduki kursi orang nomor satu di ibu kota, sentimen SARA juga mengemuka.

Publik seolah terbelah antara yang mendukung pria keturunan Tionghoa itu untuk kembali jadi gubernur, dan yang mati-matian menolaknya.

Usai Pilkada, banyak yang menduga, tensi tinggi akan berlanjut. Ahok kalah meski sejak awal ia digadang-gadang sejumlah lembaga survei, akan kembali berjaya dengan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya mengira, setelah pemunguatan suara, siapa pun yang dinyatakan unggul perolehan suara, bakal ada sejumlah manuver politik. Dari kubu yang kalah tentunya.

Setidaknya rencana menggugat hasil perolehan suara ke Mahkamah Konstitusi seperti yang jamak di negeri ini.

Tapi ternyata, pria bernama asli Basuki Tjahaja Purnama itu legowo.

Malam usai pencoblosan dan sejumlah lembaga survei mengumumkan hitung cepatnya, Ahok langsung mengucapkan selamat pasa kubu lawan, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Tak cuma itu, ia terang-terangan mengaku tak ingin hasil pilkada dibawa ke MK. Baginya kekuasaan adalah pemberian Tuhan dan akan diambil kembali oleh Tuhan. Ia juga mengajak seluruh pendukungnya untuk berbesar hati.
Kekalahan menurutnya hal lumrah.

Usai hari pencoblosan, ia bahkan menerima kunjungan Anies di kantornya. Dalam kesempatan itu keduanya sempat membahas soal estafet pemerintahan DKI Jakarta.

Sejak saat itu, Ahok tak lagi banyak bicara soal pilkada. Ia kembali bertugas menjadi gubernur. Ia bejanji akan menuntaskan semua program yang belum selesai sampai Oktober nanti.

Ia kembali rutin datang pagi di Balai Kota untuk mendengar keluh kesah warga yang dipimpinnya sejak lima tahun lalu. Sikapnya ini seolah bukan seperti pecundang yang baru kalah dari medan laga.

Apalagi bisa dibilang, hidup Ahok saat ini juga tengah ribet karena harus menghadapi sidang kasus penodaan agama. Kasus pidana yang dipercaya banyak pihak terkait dengan pilkada.
Sehari setelah kalah, ia dituntut untuk kemudian menyusun naskah pembelaan. Tapi Ahok tetap menjadi Ahok yang bertekad akan terus melayani hingga akhir masa jabatannya.
Gubernur Ahok di antara warga DKI Jakarta yang berfoto di Balai Kota. (ANTARA FOTO/Ubaidillah)

Pilkada yang Usai

Sikap Ahok ini benar-benar menuntaskan pesta demokrasi di Jakarta.

Pilkada benar-benar usai saat pencoblosan. Ia seperti paham bahwa publik demikian jenuh berbulan-bulan lamanya disodori tontonan soal persaingan memperebutkan jabatan dengan segala intrik di dalamnya.

Di media sosial #terimakasihahok sempat memuncaki tanggak urutan. Di balai kota pun, ribuan rangkaian bunga tertebaran--salah satunya menulis soal 'Pak Ahok, mantan terindah.'

Saya yang termasuk menuliskan ucapan kepada Ahok di media sosial, sebagai bentuk penghargaan yang tak seberapa pada pria Belitung Timur itu.

Terima kasih bukan hanya pada apa yang sudah diperbuatnya untuk Jakarta, tapi juga pada apa yang dilakukannya sebagai orang yang kalah. (asa)
LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER