Tanggul Raksasa Dinilai Tak Bisa Cegah Jakarta Tenggelam

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Apr 2017 13:36 WIB
Lembaga independen Belanda sebut tanggul raksasa di pesisir Jakarta bukan solusi tepat menghindarkan Jakarta dari potensi tenggelam akibat peningkatan air laut.
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek tanggul laut yang sebagian selesai dikerjakan di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Desember 2016. Pembangunan tanggul laut pengaman pantai di Jakarta Tahap 2 Paket 1 ini berbeda dengan Giant Sea Wall. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga penelitian independen dari Belanda, The Centre for Research on Multinational Corporations (SOMO), menilai proyek tanggul raksasa di pesisir Jakarta atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) tak akan mampu menanggulangi banjir rob.

Peneliti dari SOMO, Marteen Bakeer, juga menyebut proyek tersebut bukanlah solusi atas peningkatan ketinggian air laut yang berpotensi menenggelamkan Jakarta.

"Dibuat tanggul pun Jakarta bisa tenggelam, proyek itu adalah hal yang tidak perlu dan sia-sia dilakukan," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/4) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marteen menyindir, proyek tanggul raksasa itu digelar sebagai 'real estate project' yang bertujuan menggenjot perekonomian nasional. Menurutnya, proyek itu merupakan bagian dari upaya pemerintah mendapatkan modal dari investor.

"Proyek ini membutuhkan banyak investor. Pemerintah perlu menanam modal besar dan investor baru akan masuk jika proyek ini lancar. Tetapi tetap saja, mereka untung, masyarakat pada akhirnya tetap buntung," tuturnya. Lihat juga:
Marteen berkata, SOMO mendukung pemerintah Belanda membantu Indonesia menanggulangi ancaman bencana besar di pesisir Jakarta. Namun, kata dia, jawaban atas ancaman itu bukanlah NCICD.

"Kami mendorong sepenuhnya upaya Belanda karena ini masalah yang perlu tindakan segera, tapi tidak dengan NCICD dan Great Garuda," kata Marteen.

NCICD merupakan mega proyek yang diklaim pemerintah sebagai perlindungan jangka panjang terhadap Jakarta dan wilayah sekitarnya terhadap potensi banjir besar.
NCICD dikerjakan lintas kementerian dan lembaga, yaitu Bappenas, Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Pemprov DKI Jakarta. Proyek jangka panjang itu juga melibatkan bantuan negara lain, satu di antaranya adalah Belanda.

NCICD akan dibangun dalam tiga tahap, yaitu Tahap A yang meliputi peninggian dan penguatan tanggul laut di utara Jakarta sepanjang 52 kilometer serta reklamasi Jakarta yang melibatkan 17 pulau.

Kemudian Tahap B yaitu pembangunan tanggul terluar dan terakhir Tahap C yaitu tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall. Proyek itu diperkirakan menelan anggaran hingga Rp500 triliun dan akan selesai pada paling cepat pada tahun 2030.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER