KSPI: Buruh di Daerah Bakal Geruduk Kantor Gubernur

CNN Indonesia
Senin, 01 Mei 2017 06:31 WIB
Diperkirakan 500 ribu buruh akan turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh setiap tanggal 1 Mei.
Ilustrasi demo buruh saat May Day. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, buruh di seluruh daerah akan merayakan Hari Buruh Internasional, Senin (1/5) dengan turun ke jalan. Jika di DKI Jakarta buruh akan beraksi di depan Istana, di daerah, mereka akan mendatangi kantor gubernur.

Said memperkirakan bakal ada 500 ribu orang buruh yang akan turun ke jalan besok di 32 Provinsi dan 250 kabupaten/kota.

"Tiap daerah akan aksi di depan kantor gubernur, seperti di Serang, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Banjarmasin, Makassar, Gorontalo, Maluku dan daerah lainnya," kata Said kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/4).
Untuk aksi di depan Istana, diperkirakan akan ada 150 ribu buruh. Menurut Said, aksi May Day itu sudah mendapat izin dari Mabes Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada tiga tuntutan yang disuarakan. Pertama penghapusan sistem kerja out sourcing dan magang yang mengekploitasi kaum buruh. Menurutnya, sistem kerja seperti itu merupakan perbudakan modern yang dilakukan perusahaan.

Tuntutan kedua terkait dengan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat, gratis tanpa iuran. Pembayaran untuk jaminan kesehatan ini nantinya diambil melalui pajak dan jaminan pensiun buruh, sama dengan PNS sebesar 60% dari gaji terakhir.

Said menambahkan, tuntutan ketiga adalah meminta pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 untuk upah yang layak. Menurutnya, kenaikan upah pada 2017 dalam satu bulan hanya seharga satu buah kebab di Eropa.

Ia menyebut tuntutan ini dengan singkatan Hosjatum atau Hapus OutSourcing dan Pemagangan, Jaminan Sosial, Tolak Upah Murah.

"Isu Hosjatum ini mencuat kembali karena dalam dua tahun terakhir, pemerintah telah gagal mensejahterakan buruh," katanya.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyatakan, aksi peringatan May Day 2017 akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Andi menegaskan, aksi awal Mei mendatang itu akan berjalan aman.

"Dulu banyak yang takut (aksi buruh). Saya pastikan May Day 2017 tidak akan mengganggu ketertiban umum," kata Andi.

Pernyataan itu disampaikan langsung di hadapan Presiden Joko Widodo yang menghadiri acara peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER