Terkait Kasus Novel, Johan Budi dan Ruki Sambangi KPK

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2017 14:30 WIB
Selain Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi, turut hadir mantan Plt Pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji. Mereka juga datang untuk mendukung Wadah Pegawai KPK.
Mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki datang ke Gedung KPK. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki menyambangi markas pemberantasan korupsi, Kamis (4/5). Bekas juru bicara KPK yang saat ini jadi jubir Presiden, Johan Budi juga turut datang ke gedung KPK.

Ruki tiba sekira pukul 13.10 WIB. Ia tak banyak berkomentar mengenai kedatangannya ini.

Mengenakan kemeja putih, Ruki hanya menyebut, hari ini ada acara kumpul alumni mantan pimpinan KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada kumpul-kumpul alumni saja," kata Ruki sambil bergegas masuk ke Gedung KPK, Jakarta.
Ruki langsung disambut pegawai KPK. Purnawirawan polisi itu bergegas menuju lift. Saat menunggu lift, Ruki bertemu dengan mantan Juru Bicara KPK, Johan Budi SP.

Johan ternyata sudah berada di dalam markas antirasuah lebih dulu.

Tampak akrab, mereka berdua bersalaman lalu saling berpelukan. Ruki dan Johan pernah sama-sama menduduki posisi pimpinan KPK, saat ditunjuk menjadi pelaksana tugas oleh Presiden Jokowi pada 2015 silam.

Selain Ruki dan Johan, mantan pelaksana tugas pimpinan KPK lainnya, Indriyanto Seno Adji juga sudah berada di dalam Gedung KPK.
Jubir KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa kedatangan para mantan pimpinan KPK itu untuk bertemu dengan Wadah Pegawai.

Menurut Febri, kedatangan mereka merupakan bentuk dukungan terhadap kerja pemberantasan korupsi yang dilakukan lembaga antirasuah. Termasuk soal kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

"Ini dukungan terhadap KPK, termasuk terkait dengan serangan terhadap Novel," kata Febri lewat pesan singkat.

Agenda pertemuan para alumni pimpinan KPK memang kerap dilakukan. Mereka biasanya berdiskusi tentang kondisi lembaga antirasuah terkini. Mulai dari penanganan kasus hingga masalah-masalah lainnya.

Pada akhir Maret 2017, ketika penyidik KPK Novel Baswedan mendapat Surat Peringatan (SP) 2, mantan pimpinan KPK, Abraham Samad dan Busryo Muqoddas menyambangi KPK. Mereka pun meminta pimpinan KPK mencabut SP 2 ke Novel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER