Jakarta, CNN Indonesia -- Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia atau lembaga penjaga laut Malaysia, Jumat pekan lalu, menangkap dan menahan kapal berbendera China, MV Chuan Hong 68.
Kapal yang sebelumnya kabur dari penindakan TNI AL itu diduga mencuri lima kerangka kapal karam di perairan Anambas, Kepulauan Riau, dua di antaranya Seven Skies dan Igara.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pimpinan MV Chuan Hong 68 meninggalkan 20 awak kapal ketika melarikan diri dari kapal TNI AL. Para anak buah kapal itu kini ditahan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapal itu sebelumnya memang sempat hilang saat akan ditangkap karena memang kapal itu mencuri di wilayah perairan Indonesia," ujar Susi di Jakarta, Jumat (5/5).
Susi menuturkan, pencurian yang dilakukan kapal seberat 8.352 gross tone itu berpotensi merugikan Indonesia. Ia berkata, Seven Skies dan Igara sudah karam di Anambas sejak puluhan tahun lalu.
Tak hanya kerugian materil, Susi menyebut pencurian kapal karam itu juga mencabut nilai sejarah kapal dan perairan Anambas.
"Nilai historis tidak ada, jutaan dolar pun tidak bisa membeli sejarah. Harga tidak bisa membelinya," ujar Susi.
Usai penangkapan ini, Susi berencana membawa para pemilik MV Chuan Hong ke meja hijau. Secara khusus, ia berterima kasih dan menghormati upaya otoritas kelautan Malaysia untuk menindak kapal tersebut.
"Saya akan menghubungi Menteri Perikanan Malaysia sebagai tindak lanjut dan ucapan terimakasih. Saya juga sudah hubungi Kedubes Malaysia, kami akan bawa ini ke ranah hukum," kata Susi.
Berdasarkan data KKP, Swedish Supertanker Seven Skies tenggelam di Anambas pada 1969. Selain itu, di Anambas juga terdapat kerangka kapal SS Igara berbendera Italia yang tenggelam Maret 1973, kapal perang Jepang Iji Sagiri, serta dua kapal penumpang Jepang, Hiyoshu Maru dan Katori Maru.