Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 149 tahanan Rumah Tahanan Klas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru, Riau yang sempat kabur kembali ditangkap. Masih banyak tahanan yang berkeliaran di luar penjara. Diperkirakan ada 200 lebih tahanan yang kabur saat kerusuhan terjadi di rutan, Jumat (5/5) siang.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Kusmianta Dusak mengatakan, sejauh ini belum terdata jumlah tahanan yang melarikan diri. Ia hanya mengatakan, penjara itu diisi 1.870 orang dari kapasitas idealnya 561 orang.
"Yang melarikan diri kita belum tahu, yang tertangkap 149 orang. Total penghuni rutan mencapai 1.70 orang," kata Dusak.
Dusak mengatakan, tahanan yang sudah ditangkap dititipkan sementara ke lembaga pemasyarakatan terdekat. Mereka yang sudah ditangkap tersebut belum diperiksa lagi karena situasi yang belum kondusif.
Menurutnya, kaburnya para tahanan itu berawal saat akan melaksanakan Salat Jumat. Setelah, para tahanan ke luar dari kamarnya masing-masing, mereka langsung menyerang petugas sampai ke pintu utama rutan. Dusak yakin kaburnya para tahanan tersebut sudah direncanakan dari jauh hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dusak menyadari, kondisi di dalam rutan yang memang kelebihan kapasitas turut mendorong mereka untuk ke luar dari 'hotel prodeo'.
Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kata Dusak, keluhan para tahanan diantaranya soal ketersediaan air, kondisi kamar, makanan hingga perlakuan pihak keamanan rutan yang dianggap berlebihan.
Dusak membeberkan, Rutan sebenarnya hanya berkapasitas 561 orang. Namun, baik tahanan atau narapidana yang menempati rutan tersebut mencapai 1.870 orang. Sehingga terjadi over kapasitas mencapai 233 persen atau 1309 orang.
Sementara itu, dari 1.870 total penghuni rutan tersebut, terdiri dari 1359 orang kasus pidana umum, 79 orang kasus korupsi, 421 orang kasus narkoba, dan 14 orang kasus illegal loging.
Dusak menyatakan, jumlah petugas di rutan tersebut juga sangat minim, sekira 51 orang. Petugas itu terdiri, pejabat 4 orang, pengamanan 30 orang, pembinaan 5 orang, kesehatan 3 orang dan dukungan teknis 9 orang.
Menurut Dusak, kini pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap tahanan yang masih berada di luar, dengan dibantu polisi dan TNI.
"Kami juga sudah kirim tim untuk investigasi,” katanya.