Jusuf Kalla Sebut Anggaran Perluasan Penjara Ditambah

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2017 04:25 WIB
Peristiwa kaburnya ratusan narapidana di Pekanbaru mendorong pemerintah menambah anggaran untuk meningkatkan fasilitas rumah tahanan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah menambah anggaran untuk kemenkumham. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa kaburnya ratusan narapidana dan tahanan dari Rumah Tahanan Kelas II B Sialang, Bungkuk, Pekanbaru, mendorong pemerintah menambah anggaran untuk meningkatkan fasilitas rumah tahanan di Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, anggaran tersebut akan diberikan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Keputusan itu juga telah disetujui oleh Kementerian Keuangan.

"Sudah disetujui oleh pemerintah dan Menteri Keuangan menambah anggaran Menkumham untuk membuat atau memperluas penjara yang ada," kata Jusuf Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Selasa (9/5).

Menurutnya, kejadian tersebut tidak hanya terjadi di Pekanbaru, tapi sering terjadi di tempat lain. Salah satu penyebabnya karena jumlah orang yang mendekam di rutan itu sendiri terkadang melebihi kapasitas yang tersedia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, kata Jusuf Kalla, perluasan kapasitas penjara menjadi opsi penting untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

Selain melakukan perluasan, pemerintah juga perlu memberikan remisi bagi narapidana. Dia menilai, jika para narapidana layak diberikan remisi maka hal itu harus diserahkan demi mengurangi jumlah penghuni di rutan.

"Dua-duanya perlu kita jalankan, lalu penambahan pegawai penjara juga sudah disetujui oleh pemerintah," kata dia.

Berdasarkan data dari kepolisian, sekitar 448 orang narapidana melarikan diri dengan cara mendobrak pintu rutan. Kaburnya para tahanan itu berawal dari blok C yang dihuni tahanan kasus narkotik serta pidana umum.

Kondisi tahanan yang kelebihan kapasitas diduga menjadi pemicu kaburnya tahanan. Rutan berkapasitas 361 orang itu diisi 1.870 orang.

Imbas dari kejadian itu, Kepala Rutan Kelas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Teguh Triahatmanto dipecat dengan tidak hormat. Surat pemecatan itu ditandatangani oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly, pada Senin (8/5).

Pemecatan merupakan buntut insiden kaburnya ratusan narapidana dari rumah tahanan Klas IIB Sianglang Bungkuk, Pekanbaru, Jumat pekan lalu.

"Hari ini saya tanda tangani pemecatan tak hormat," kata Yasonna saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, kemarin.

Yassona mengatakan, pemecatan itu dilakukan karena ditemukan adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh Kepala Rutan. Di antaranya adalah pungutan liar hingga pemerasan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER