Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi terhukum sejak majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan hukuman dua tahun penjara kepadanya dalam kasus penodaan agama, Selasa (9/5).
Ahok langsung dibawa ke Rutan Cipinang, Jakarta Timur, dan kemudian dipindahkan ke ke Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Penahanan Ahok berimbas pada roda pemerintahan di Ibu Kota. Kementerian Dalam Negeri menunjuk Djarot Saiful Hidayat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari-hari di Balai Kota pun berubah. Tak ada lagi sosok Ahok yang setiap hari melayani keluh kesah warga Jakarta yang datang ke Balai Kota hanya sekadar berkeluh kesah atau mengadukan sejumlah persoalan.
Antrean warga Jakarta yang setiap pagi menunggu kedatangan Ahok memang menjadi pemandangan yang umum di Balaikota sejak Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Setiap pagi, Ahok dengan telaten melayani warga Jakarta. Mulai dari masalah kesehatan, pendidikan, hingga masalah Rumah Susun.
Tak sekadar mendengarkan, Ahok seringkali berusaha mencarikan solusi dari setiap permasalahan yang disampaikan kepadanya.
"Aksi" Ahok melayani warga beberapa kali diunggah oleh Pemprov DKI melalui akun YouTubenya.
Bahkan, dalam video yang diunggah Pemprov DKI sehari sebelum Ahok divonis, terlihat Ahok masih bersedia melayani warga.
Saat itu, seorang warga mengeluhkan masalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kepada Ahok.
"Pak, ada masalah hutang lama di PBB saya," ujar warga tersebut. Ahok pun mencermati sekumpulan berkas yang dibawa oleh warga tersebut.
"Ini nanti kami bayarin saja," ujar Ahok menyelesaikan permasalah warga tersebut.
Tak hanya warga Jakarta saja yang dilayani oleh Ahok. Dalam video lain yang diunggah Pemprov DKI dalam akun Youtubenya, Ahok juga pernah melayani warga yang berasal dari Papua yang sudah cukup lama tinggal di Jakarta.
[Gambas:Youtube]Ia meminta bantuan kepada Ahok karena dirinya ingin pulang kembali ke daerah asalnya dan menetap di sana.
"Ya sudah kasih tiket saja, kasih uang untuk perjalanan pulang," ujar Ahok kepada salah staf yang mendampinginya.
Di video lain yang juga diunggah Pemprov, ada pula warga yang mengeluhkan tidak bisa membayar biaya perawatan di rumah sakit karena BPJS yang dimilikinya adalah BPJS kelas II.
Ahok pun kemudian memerintahkan stafnya untuk membayar biaya perawatan tersebut. "Bayarin saja," kata Ahok.
Kini, warga tidak akan bisa lagi menemui Ahok di Balai Kota.
Cerita-cerita tentang Ahok menghadapi warga di tiap pagi mungkin kini hanya bisa dikenang lewat video YouTube dan benak sebagian warga Jakarta. Tiada lagi Tjahaja Purnama di Balai Kota.