Kini Tanah Abang Kembali Semrawut

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Mei 2017 09:15 WIB
Para pedagang kaki lima kembali berjualan di sepanjang Jalan Jati Baru Raya yang mengingatkan akan wajah kawasan Tanah Abang yang dulu semrawut.
Para pedagang kaki lima kembali berjualan di sepanjang Jalan Jati Baru Raya yang mengingatkan akan wajah kawasan Tanah Abang yang dulu semrawut. (Dok/Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terik matahari siang ini tak menggoyahkan semangat para pedagang kaki lima untuk tetap berjualan di sepanjang Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pemandangan ini seakan mengingatkan kembali pada wajah kawasan Tanah Abang yang dulu memang terkenal semrawut. Kemacetan di depan Stasiun Tanah Abang pun tak terhindarkan.

Elin, pedagang kue yang berjualan di sana mengatakan jumlah pedagang yang hari ini berjualan memang tak seramai kemarin Kamis (11/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau hari libur bisa lebih banyak yang jualan. Karena banyak pedagang musimannya juga," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (12/5).

Elin sadar jika tidak diperbolehkan untuk berjualan di trotoar jalan. Namun, karena tidak punya biaya, ia pun rela berhadapan dengan petugas Satpol PP setiap hari.

Tak jarang, Elin juga harus "kucing-kucingan" dengan para petugas itu.

"Iya sebenernya takut (kalau ada petugas Satpol PP), tapi ya mau gimana lagi, butuh uang buat makan," kata Elin.

"Biasanya kalo ada penertiban gitu kadang ngumpet dulu di belakang sini (Parkir Tanah Abang). Nanti baru jualan lagi. Tapi kalau ke-gap yaudah paling mejanya yang diangkut," tambahnya

Siang ini, penertiban dari petugas Satpol PP kembali dilakukan. Sekitar pukul 11.00, sejumlah petugas Satpol PP gabungan dari kecamatan Tanah Abang dan Wali Kota Jakarta Pusat menelisir wilayah itu.

"Tadi pagi kami sudah menyisir di sini, sudah kami ingatkan para pedagang itu secara persuasif, tapi mereka masih berjualan di situ. Kalau masih keras kepala ya terpaksa kami angkut dagangannya," Aries Cahyadi, Kasatgas Pol PP Kecamatan Tanah Abang.

Aries menambahkan dalam satu hari, setidaknya para petugas satpol PP itu akan melakukan penyisiran sebanyak tiga kali.

Tidak ada lagi pengecualian, pedagang yang tidak mau membereskan barang dagangannya akan diambil paksa dan diangkut. Barang dagangan itu akan dibawa ke Gudang Cakung, Jakarta Timur.

"Kita sudah melakukan efek jera kepada para pedagang. Kita menertibkan sudah tidak membuat pernyataan lagi ataupun surat perjanjian," ujarnya.

Elin pun turut diperingatkan oleh petugas Satpol PP itu. Hanya saja kali ini ia beruntung, barang dagangannya tidak turut diangkut oleh petugas.

Elin masih diberi kesempatan untuk bergeser dan membereskan barang dagangannya.

"Udah taruh dulu di dalam, nanti sore lagi saja jualannya," ucap Elin kepada rekannya.

Sejak Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur pada 2012 lalu, kawasan surga belanja yang diklaim sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara ini pun mulai dibenahi.

Parkir liar yang semula mengular saling berebut lahan dengan pedagang kaki lima di kawasan pedestrian, mulai ditertibkan. Para pedagang dan para pemarkir liar ini diberi ruang agar tidak lagi mengambil jatah ruang para pejalan kaki.

Penertiban itu berlanjut pada era kepemimpinan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang semula menjabat sebagai Wakil Gubernur era Joko Widodo.

Ahok, sapaan Basuki, dengan sigap menyidak para PKL dan pemarkir yang masih bandel memanfaatkan kawasan yang diperuntukan bagi pejalan kaki itu.

Sejak saat itu, Pasar Tanah Abang disulap bukan hanya sebagai surga belanja mega besar, tetapi juga sebagai kawasan pasar yang ramah terhadap para pejalan kaki.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER