Jakarta, CNN Indonesia -- Tabrakan antara Kereta Api Argo Bromo dan sebuah mobil Avanza di dekat Stasiun Sedadi, Grobogan, Jawa Tengah, terjadi di pelintasan tidak resmi. Pelintasan sebidang tersebut tidak dilengkapi palang pintu.
Fakta tersebut diutarakan Kepala Humas PT KAI DAOP 4 Edy Koeswoyo kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Sabtu (20/5).
Edy mengatakan, mobil Avanza silver berpelat nomor B 1937 UZQ itu merupakan bagian dari iring-iringan mobil yang hendak menuju lokasi hajatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mobil yang tertabrak itu adalah mobil keempat. Karena takut ketinggalan dan tidak bisa menyusul mobil di depannya, sopir tidak sempat melihat kanan-kiri," ujar Edy.
Sebelumnya, kata Edy, tidak pernah terjadi kecelakaan di pelintasan tak berpalang pintu dekat Stasiun Sedadi itu. Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi tabrakan saat melalui pelintasan tidak resmi.
"Ada atau tidak ada kereta, pengendara seharusnya berhenti dulu, lihat kanan dan kiri. Dengarkan sirene dan perhatikan papan rambu," kata Edy.
Saat berita ini diturunkan, petugas PT KAI sudah bisa mengangkat badan mobil Avanza yang terjepit lokomotif KA Argo Bromo. Edy berkata, lalu lintas kereta api, baik dari arah timur maupun barat, normal dan tidak terganggu.
Sementara itu, dua dari korban tewas pada kejadian itu kini telah dibawa ke Rumah Sakit Yakkum di Purwodadi.
Keempat korban itu diidentifikasi sebagai Agus Bambang (60), Ihsan Ngadikan (58), Bahtiar (30), dan Agus Abdullah (54).