Dua Pelaku Bom Kampung Melayu Anggota JAD Bandung Raya

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2017 20:46 WIB
Jamaah Anshorut Daulah Bandung Raya merencanakan aksi teror sejak Desember lalu. Kelompok ini pernah berencana meledakan bom di Polda Jabar namun gagal.
Dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu anggota JAD jaringan Bandung Raya. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri terkait dengan Bahrun Naim, warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah. Di Indonesia mereka adalah bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Tito mengatakan, JAD adalah kelompok utama pendukung ISIS di Indonesia. "Mereka melakukan aksi di Indonesia termasuk bom Thamrin,” kata Tito di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (26/5).
Di JAD, Ichwan dan Ahmad menurut Tito masuk dalam jaringan Bandung Raya. Aksi jaringan ini direncanakan sejak Desember lalu saat penangkapan tersangka teroris di Jatiluhur, Purwakarta, Jabar. Salah satu aksi jaringan ini namun gagal adalah bom panci di Cicendo, Bandung, Feberuari lalu. 

Aksi tersebut menurut Tito menargetkan Polda Jabar. “Sudah gambar Polda namun bom meledak dulu di Taman Pandawa,” kata Tito.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ichwan  dan Ahmad juga masuk dalam daftar buron Detasemen Khusus 88 Antiteror.  Mereka disebut Tito berpengalaman dan bisa menghilangkan jejak dari kejaran petugas dan deteksi intelijen.
Ichwan dan Ahmad membawa tas berisi bom panci, Rabu (24/5) malam lalu di Terminal Kampung Melayu. Mereka meledakan bom tersebut di dekat anggota Polri yang mengawal pawai obor menyambut Ramadan.

Sebanyak 16 orang jadi korban, termasuk tiga polisi yang tewas di lokasi kejadian.

Doktrin Takfiri

Sebelumnya, Tito mengatakan, polisi selalu menjadi sasaran JAD karena mereka memperkuat kelompoknya dengan doktrin takfiri. Doktrin ini menganggap segala sesuatu yang bukan berasal dari Tuhan adalah haram.

"Sehingga muslim yang dianggap tidak sepaham dengan mereka dianggap kafir," ujar Tito saat mengunjungi lokasi bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Dia menyebutkan, kelompok ini membagi kafir menjadi dua. Pertama, kafir harbi adalah kafir yang memerangi kelompok mereka. Kedua, kafir dzimmi adalah kafir yang harus tunduk kepada mereka.

Tito telah memerintahkan jajarannya untuk menumpas JAD di Indonesia. Kelompok ini memiliki jaringan dengan tokoh pendukung ISIS, Bahrun Naim.

"Sel-sel mereka kita sudah tahu, kelompok mereka sudah tahu. Saya sudah perintahkan jajaran, kejar habis kelompok ini," kata Tito.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini mengatakan, selama JAD beraksi di Indonesia, setidaknya sudah 120 anggota polisi yang menjadi korban. Dari jumlah itu, 40 polisi meninggal dunia, sementara 80 lainnya mengalami luka berat dan ringan.

"Sekali lagi, mari kita sama-sama hadapi mereka," kata Tito.

Di sisi lain, Tito menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya tiga anggota polisi akibat bom bunuh diri. Dia menyebut, tiga anggota yang meninggal yakni Bripda Taufan, Bripda Rido dan Bripda Adinata meninggal secara syahid karena tengah bertugas menjaga warga.

"Mereka gugur dalam tugas. Mereka juga gugur dalam keadaan syahid," kata Tito.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER