Dua Belas WNI Terduga ISIS Akan Jalani Pemulihan Trauma

CNN Indonesia
Kamis, 23 Mar 2017 23:46 WIB
Dua belas WNI terduga ISIS yang dideportasi dari Turki akan menjalani proses pemulihan trauma sebelum kembali ke lingkungan sosial mereka.
Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa proses pemulihan trauma ini penting dilakukan sebelum para WNI kembali ke lingkungan sosialnya. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua belas warga negara Indonesia terduga ISIS yang dideportasi dari Turki akan menjalani proses pemulihan trauma sebelum kembali ke lingkungan sosial mereka.

"Saat ini, tim layanan dukungan psikososial tengah melakukan assesment kepada mereka," ujar Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, dikutip dari siaran pers Kemensos yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (23/3).

Khofifah mengatakan, kedua belas WNI itu terdiri dari empat wanita dewasa, tiga anak perempuan, dan lima anak laki-laki. Mereka tiba di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, Jakarta Timur, pada Rabu (22/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, RPSA Bambu Apus juga sudah menerima 75 WNI yang dideportasi dari Turki karena diduga akan bergabung dengan ISIS. Mereka terdiri dari 41 orang dewasa, 24 di antaranya perempuan, sementara 34 lainnya merupakan anak-anak.

"Jadi, total yang dilayani menjadi 129 orang. Rinciannya 117 lama denga sisa 4 orang menunggu pemulangan dan ditambah 12 orang yang baru masuk ini," kata Khofifah.

Turki memang merupakan salah satu pintu masuk utama bagi militan asing menuju Suriah untuk bergabung dengan ISIS atau kelompok teror lainnya, termasuk dari Indonesia.

Sepanjang 2016, kepolisian memperkirakan ada sebanyak 600 WNI yang berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan kelompok teror lainnya, Jabhat al-Nusra.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER