Jakarta, CNN Indonesia -- Lima petani perempuan Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah akan menemui Ketua Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Kamis (8/6), di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Bersama sejumlah petani lainnya asal Rembang dan Pati, mereka akan mengadukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP.
Izin yang dikeluarkan Ganjar untuk pembangunan pabrik PT Semen Indonesia dinilai bertentangan dengan ideologi PDIP sebagai partai wong cilik.
"Srikandi Kendeng bertemu Ibu Mega agar komunikasinya lancar. Kami tahu Bu Mega sosok yang bijak, akan mendengarkan keluh kesah kami soal ketidakadilan di sana (Rembang)," Kata Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) Gunritno saat dihubungi
CNNIndonesia.com di Jakarta.
Sebagai Ketua Umum PDIP yang juga sosok seorang ibu, Gun berharap Mega bisa lebih memahami keluh kesah yang dialami warga setelah dibangunnya pabrik semen di kawasan pegunungan Kendeng. Rencananya lima srikandi kendeng akan bertamu ke rumah Mega tanpa didampingi yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti hanya Ibu dan Ibu. Tidak ada lelaki yang temani. Jadi pembicarannya antara sosok ibu dengan sosok ibu juga, kami harap Bu Mega akan mengerti," kata Gun.
Mereka akan menyampaikan kepada Mega agar proses pembangunan pabrik semen dihentikan selamanya. Sempat dihentikan oleh Mahkamah Agung, PT Semen Indonesia bisa meneruskan aktivitasnya atas dasar izin yang dikeluarkan Ganjar.
"Pak Ganjar ini boleh dikatakan anak Megawati, kalau ibunya yang larang anak mana yang mau membantah," kata dia.
Jika Megawati enggak menemui petani Kendeng, maka aksi akan terus digelar di depan rumah Presiden RI kelima itu.
"Kalau hari ini ditolak, kita akan datang lagi besok, kalau besok ditolak, besoknya lagi, begitu terus sampai Ibu Mega mau menemui kami," kata Gun.