Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Presidium Alumni Aksi 212 Ansufri Idrus Sambo pihaknya menargetkan mengumpulkan tanda tangan di kain dengan total panjang hingga 10 kilometer untuk menolak upaya kriminalisasi ulama.
Dia mengatakan hingga hari ini setidaknya sudah ada 100 ribu tanda tangan yang berhasil dikumpulkan dari seluruh massa peserta aksi-aksi damai yang dilakukan di Jakarta.
"Targetnya, tanda tangan ini bisa sampai 10 kilometer. Kalau sudah sampai, kami pasang di sekeliling Monas. Biar masuk Muri (Museum Rekor Indonesia) sebagai tanda tangan terbanyak, dukungan untuk para ulama," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, setidaknya ada dua kain panjang yang dibentangkan panitia di pekarangan sisi barat Masjid Istiqlal untuk mengumpulkan tanda tangan para peserta aksi.
"Total panjang kainnya ada 50 meter," kata Sekretaris Presidium Alumni Aksi 212 Asma Dewi.
Menurutnya, pengumpulan tanda tangan untuk petisi kepada Komnas HAM ini sudah rutin dilakukan oleh Presidium Alumni Aksi 212 sejak beberapa pekan lalu.
Saat itu, massa alumni 212 menyampaikan tuntutan mereka kepada Komnas HAM untuk pertama kali pada awal Mei 2017 silam.
Tak Hanya di JakartaTidak hanya di Jakarta, namun menurut Asma, pengumpulan tanda tangan untuk petisi kepada Komnas HAM ini juga dilakukan di beberapa daerah lainnya di Indonesia yang ada di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
"Yang seperti ini kan lebih baik. Kalau kirim-kirim karangan bunga kan buang-buang duit, setelahnya malah jadi sampah," ujar salah seorang peserta aksi yang ikut mengumpulkan tanda tangannya.
Sementara itu, di tengah-tengah peserta aksi juga terlihat panitia yang mengumpulkan koin untuk Komnas HAM. Sejauh ini, panitia mengklaim telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp9 juta.
Nantinya, uang yang terkumpul dalam aksi penggalangan koin itu akan diberikan kepada Komnas HAM untuk membantu operasional Komnas HAM dalam menyelidiki fakta-fakta terkait kriminalisasi ulama.