Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah menyesalkan tindakan petugas Transjakarta yang menurunkan penumpang di tengah perjalanan, pagi tadi.
Andri menilai tindakan petugas TransJakarta tersebut lancang. "Dia (sopir dan petugas) tetap jalan, tapi di tengah jalan tiba-tiba dia tinggalin busnya. Ini kurang ajar namanya," ujar Andri, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (12/6).
Penumpang TransJakarta diturunkan di sejumlah halte, terutama Halte Central Busway Harmoni. Penurunan penumpang itu merupakan buntut dari aksi sopir dan petugas yang menuntut kenaikan gaji dan status karyawan tetap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seharusnya, kata Andri, petugas TransJakarta bisa membicarakan permasalahan secara baik-baik dengan direksi PT Transjakarta dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Misalnya ada permohonan untuk melakukan audiensi, permohonan melakukan respons terhadap masalah. Tapi kan ini tidak terjadi," kata dia.
Berkaitan dengan tuntutan karyawan TransJakarta, Andri mengatakan telah menginstruksikan Direksi PT Transjakarta untuk melakukan investigasi dan mencari pokok permasalahan yang terjadi.
"Setelah itu cari solusinya segera. Kalau bisa, saya minta hanya perwakilannya saja yang melakukan diskusi. Biar sopir dan petugas lainnya segera melakukan aktivitas seperti semula," kata Andri.
Andri juga meminta PT TransJakarta untuk melaporkan sejumlah sopir maupun petugas yang telah lalai terhadap tugasnya kepada pihak kepolisian.
"Kalau masalah internal sudah selesai, saya minta TransJakarta untuk melaporkan permasalahan ini ke kepolisian," kata dia.
Andri menilai aksi mogok ini sudah dirancang. "Padahal kami sudah membuka pintu seluas-luasnya untuk membahas masalah ini. tetapi kan kita tidak terjadi," ujar Andri.
Sementara itu, Karyawan PT Transjakarta yang berunjuk rasa memberi tenggat waktu dua hari kepada pihak manajemen untuk memenuhi tuntutan mereka.
Kepala Staf Operasional PT TransJakarta, Budi Marcello yang memimpin aksi mengatakan, jika hingga Rabu pagi tuntutannya tidak juga disetujui, karyawan mengancam akan melakukan aksi serupa hingga mogok kerja sampai waktu yang tidak ditentukan.