Jembatan Layang Pejagan-Purwokerto Urai Macet di Jalur KA
CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 08:41 WIB
Brebes, CNN Indonesia -- Sebanyak empat dari lima jembatan layang (flyover) di jalur Pejagan, Brebes-Purwokerto mulai beroperasi pada Senin (19/6). Jembatan layang itu untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik lebaran 2017.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan, keempat jembatan layang itu dibangun di atas perlintasan kereta api. Nama keempat jembatan layang itu adalah Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek.
"Flyover ini sangat membantu mengatasi kemacetan di jalur Pejagan (Brebes)-Purwokerto. Tahun lalu, ini sangat crowded, mulai dari exit pejagan sampai dengan daerah Klonengan," kata Royke saat meninjau lokasi pembangunan Jembatan Dermoleng, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (16/6).
Dia menjelaskan, jembatan ini akan dioperasikan dengan dua arah terlebih dahulu. Namun, pihaknya akan memberlakukan jalur satu arah bila terjadi kemacetan parah pada tiga hari jelang lebaran.
Sementara itu, kata Royke, pengerjaan proyek pembangunan jembatan layang Karang Sawah belum tuntas hingga saat ini. Namun, menurut mantan Kapolda Papua Barat ini hal tersebut tidak jadi masalah.
Royke menuturkan, pembangunan empat jembatan di jalur Pejagan-Purwokerto dinilai sangat penting untuk mengurai kemacetan pada arus mudik tahun ini.
"Memang ada lima perlintasan sebidang termasuk Karang Sawah yang sekarang belum karena tanahnya labil. Empat flyover ini sudah sangat-sangat membantu memecah atau mengurai jalur yang tahun lalu exit Pejagan yang mengerikan ini," tuturnya.
Pada arus mudik tahun lalu, kemacetan terparah di Jawa Tengah terjadi di pintu keluar tol Brebes atau Brebes Exit Timur (Brexit). Masyarakat beranggapan, tol sebagai jalur ideal bagi perjalanan roda empat karena bebas hambatan.
Tahun ini, polisi memprediksi ada kepadatan arus kendaraan di tiga pintu keluar jalan tol, yaitu pintu tol Kaligangsa (Brebes Timur), Pejagan (Brebes), dan Gringsing (Batang).
Begitu keluar pintu tol Pejagan, ke sebelah kiri terdapat simpang kereta api yang rawan kemacetan karena kereta api melintas setiap tujuh menit sekali. Sedangkan arah selatan tol menuju ke Purwokerto, juga ada perlintasan KA. Namun kini telah dibangun jembatan layang.
Sementara jika pintu tol Cikopo terjadi kemacetan, petugas akan mengeluarkan pemudik di pintu tol terdekat.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan, keempat jembatan layang itu dibangun di atas perlintasan kereta api. Nama keempat jembatan layang itu adalah Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek.
"Flyover ini sangat membantu mengatasi kemacetan di jalur Pejagan (Brebes)-Purwokerto. Tahun lalu, ini sangat crowded, mulai dari exit pejagan sampai dengan daerah Klonengan," kata Royke saat meninjau lokasi pembangunan Jembatan Dermoleng, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (16/6).
Lihat juga:Beragam Masalah di Ruas Tol Setelah Brexit |
Dia menjelaskan, jembatan ini akan dioperasikan dengan dua arah terlebih dahulu. Namun, pihaknya akan memberlakukan jalur satu arah bila terjadi kemacetan parah pada tiga hari jelang lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Perlintasan Kereta Api Dermoleng, Pejagan, Brebes, Jawa Tengah. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon) |
"Memang ada lima perlintasan sebidang termasuk Karang Sawah yang sekarang belum karena tanahnya labil. Empat flyover ini sudah sangat-sangat membantu memecah atau mengurai jalur yang tahun lalu exit Pejagan yang mengerikan ini," tuturnya.
Pada arus mudik tahun lalu, kemacetan terparah di Jawa Tengah terjadi di pintu keluar tol Brebes atau Brebes Exit Timur (Brexit). Masyarakat beranggapan, tol sebagai jalur ideal bagi perjalanan roda empat karena bebas hambatan.
Begitu keluar pintu tol Pejagan, ke sebelah kiri terdapat simpang kereta api yang rawan kemacetan karena kereta api melintas setiap tujuh menit sekali. Sedangkan arah selatan tol menuju ke Purwokerto, juga ada perlintasan KA. Namun kini telah dibangun jembatan layang.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK