VM Derita Skizoafektif, Polisi Tutup Kasus Aksi Nyaris Bugil

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 13:20 WIB
Penutupan kasus dilakukan setelah hasil pemeriksaan medis menyatakan VM menderita skizoafektif dan gangguan kepribadian emosional tak stabil tipe ambang.
Ilustrasi. (Pexels/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menutup kasus VM (25), perempuan yang berkeliaran nyaris telanjang di Taman Sari, Jakarta Barat. Penutupan kasus dilakukan setelah hasil pemeriksaan medis menyatakan VM menderita skizoafektif dan gangguan kepribadian emosional tak stabil tipe ambang.

"Kami tidak bisa lanjutkan penyelidikannya. Gangguan jiwa berat soalnya," kata Kapolsek Metro Taman Sari AKBP Erick Frendriz di Jakarta, Jumat (16/6).
Gangguan skizoafektif adalah kelainan mental akut yang ditandai dengan gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif.

Belakangan diketahui bahwa VM rupanya telah lebih dari satu kali melakukan aksi berkeliaran di tempat publik dengan nyaris tanpa busana. Setelah di Taman Sari, kata Erick, VM juga pernah nyaris bugil di kawasan Mangga Dua, Jakarta Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia ini sudah tiga kali melakukan. Pertama di sekitar apartemen dia, mungkin tidak ada yang tahu. Yang kedua di apotek dan Alfamart (Taman Sari). Yang ketiga yang siang-siang di Mangga Dua," tutur Erick.
Erick melanjutkan, selama tinggal di apartemen di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, VM dibiayai oleh seorang laki-laki inisial Ik dengan harga sewa sekitar Rp20 juta sebulan.

Namun demikian, Erick tak menjelaskan apakah IK itu salah satu kerabat VM. Saat polisi menangkap VM beberapa waktu lalu, ia diketahui tinggal sendiri di apartemen tersebut dan dibantu oleh seorang pekerja rumah tangga.

Erick mengatakan, setelah hasil medis keluar pagi tadi, sekitar pukul 10.15 WIB, polisi membawa VM dari RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Erick menyebut VM kini sudah dikembalikan ke pihak keluarga untuk mendapatkan perhatian dan perawatan.
Sosiolog Universitas Indonesia Musni Umar sebelumnya menyarankan VM mendapatkan pendampingan penuh dari psikater, termasuk dari orang tuanya.

Menurut Musi, apa yang dialami VM merupakan suatu hal yang tidak wajar dan perlu mendapat perlindungan.

"Kalau tidak didampingi bisa-bisa bunuh diri. Maka perlu hadirkan orang tuanya dan psikologis," kata Musni kepada CNNIndonesia.com.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER