Rizieq: Pelarian ke Saudi Bentuk Perlawanan pada Kebatilan

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 19:08 WIB
Rizieq menyebut pelariannya ke Arab Saudi sebagai bentuk perlawanan pada kezaliman. Baginya hukum telah diselewengkan oleh penegak hukum sendiri.
Rizieq Shihab saat bertemu Amien Rais di Arab Saudi. Ia menyebut pelariannya ke Arab sebagai bentuk perlawanan. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh Front Pembela Islam Muhammad Rizieq Shihab menyebut alasannya tetap tinggal di Arab Saudi bukan bentuk pelarian dari proses hukum yang menjeratnya. Ia menyebut kepergiannya ke tanah suci sebagai bentuk perlawanan dari kezaliman.

“Perginya saya ke tanah suci bukan bentuk pelarian dari tanggung jawab hukum, tetapi bentuk perlawan terhadap kezaliman, kebatilan,” kata Rizieq dalam rekaman suaranya yang diperdengarkan dalam diskusi soal alat bukti elektronik dalam kasus pornografi di Jakarta, Jumat (16/6).
Rizieq mengatakan, hukum di Indonesia telah diselewengkan oleh penegak hukum sendiri. Saat ini ia bersama Firza Husein telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi. Keduanya diduga bercakap-cakap mesum dalam aplikasi Whatsaap. Percakapan tersebut yang kemudian tersebar di dunia maya dalam blog Baladacintarizieq. 

Sejauh ini belum dinyatakan kapan Imam Besar FPI ini akan kembali. Belakangan saat dikabarkan izin tinggalnya di Arab Saudi sudah habis, ia malah mendapat perpanjangan masa tinggal. 
Permohonan red notice kepolisian juga telah ditolak Interpol. Meski begitu, polisi mengklaim masih punya cara lain memulangkan tersangka kasus pornografi itu. Salah satunya dengan hubungan antarkepolisian, police to police. Polisi juga akan memohon diterbitkannya blue notice ke Interpol, untuk mengetahui lokasi persisnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER